BacaJuga :
Fakta itu katanya, dapat dibuktikan dengan telah dirilisnya data statistik oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang.
“Walaupun sempat meningkat pada tahun 2020 dan 2021, akibat dampak pandemi Covid- 19. Namun, dengan program sosial dan crosscutting program, akhirnya kami bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrim pada tahun 2022, kurang lebih 1,4 persen,” kata Irna, Minggu (21/5/2023).
Berdasarkan hasil survey BPS Kabupaten Pandeglang, tahun 2018 jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Pandeglang sebanyak 116,016 jiwa atau sekitar 9,61persen. Sedangkan di tahun 2019 kata Irna, mengalami penurunan menjadi 114,09 jiwa atau sekitar 9,42 persen.
Namun, di tahun 2020 dan 2021, angka kemiskinan kembali meningkat menjadi 131,043 atau 10,72 persen, hal ini terjadi karena perekonomian mengalami kelumpuhan dampak pandemi Covid 19, kondisi itu terjadi tidak hanya di Pandeglang saja melainkan hampir di seluruh Kabupaten atau Kota di Indonesia.
“Perlahan namun pasti, kondisi mulai beranjak stabil berkat kerja keras semua pihak, salah satunya melalui program sosial, di tahun 2022 kemiskinan di Pandeglang menurun kurang lebih 1,4 persen, sehingga angka kemiskinan Pandeglang di tahun 2022 diangka 9,32 persen,” tambahnya.
Untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Bupati irna meminta kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Pandeglang, agar bersama – sama menjaga iklim investasi di Kabupaten Pandeglang.
“Mari kita bergerak, saling bergotong royong, saling bantu sesama menjaga kondusifitas daerah. Semoga iklim investasi semakin baik pihak swasta berbondong – bondong menanamkan modalnya di Pandeglang, untuk menuju kemakmuran kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang, Nuriah meminta, agar masyarakat membudayakan rasa malu perkuat iman.
“Jika kamu mampu, tapi masih menjadi penerima bantuan, artinya kamu bukan lemah ekonomi tapi lemah iman,” sindirnya. (nipal)
Diskusi tentang ini post