SATELITNEWS.COM, SEPATAN TIMUR – Warga Kampung Pondok Kelor, Desa Pondok Kelor, Kecamatan Sepatan Timur mengeluhkan aktivitas proyek pengurukan, karena menimbulkan bising dan debu, Minggu (21/5). Hal itu dianggap mengganggu kenyamannan masyarakat sekitar.
Salah satu Warga Kampung Pondok Kelor, Desa Pondok Kelor, Kecamatan Pondok Kelor berinisial MIS mengatakan, aktivitas proyek pengurukan tersebut berada dekat dengan pemukiman warga.
“Kalau nguruk malam, mobil angkut tanah keluar masuk jadi bising terdengar di telinga. Jadi kalau kita istirahat suka kaget dengar suara mobil. Ditambah kalau siang sangat ngebul,” keluh salah satu warga Pondok Kelor MIS kepada Satelit News, Minggu (21/5).
MIS mengatakan, selain dirinya yang sangat terganggu dengan suara bising kendaraan bertonase berat di proyek pengurukan, masih ada warga Pondok Kelor lainnya yang sangat mengeluhkan suara-suara bising. Namun dia menduga, warga lainnya tidak berani untuk menyampaikan keluhannya.
“Sebenarnya warga yang rumahnya lebih dekat dengan proyek merasa terganggu, tapi mereka hanya bisa pasrah karena bingung harus bagaimana,” tuturnya.
MIS menyebut, namun pihak pelaksana proyek sudah memberikan kompensasi dengan nominal Rp50 ribu per kepala keluarga yang tempat tinggalnya berdekatan dengan proyek. Akan tetapi, hal tersebut tidaklah setimpal dengan suara-suara bising yang setiap malam warga dengar.
“Memang benar saya lihat pihak proyek melalui aparat desa bagiin uang Rp50 ribu per kepala keluarga, yang rumahnya terkena dampak bising, akan tetapi itu hanya sekali. Sedangkan setiap malam suara bising kendaraan pengangkut tanah selalu terdengar,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pondok Kelor, Junaedi saat dikonfirmasi terkait keluhan warganya, dia mengatakan, kalau bicara terganggu sudah pasti warga terganggu dengan adanya proyek pengurukan tersebut. Namun, warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi proyek telah diberikan biaya kompensasi kebisingan.
“Tapi dengan adanya kompensasi untuk warga (Pondok Kelor) yang diberikan, kayaknya warga sudah biasa menyikapinya,” ujarnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post