SATELITNEWS.COM, LEBAK—Umumnya mahasiswa menyampaikan kritik kepada pemerintah lewat aksi demo. Namun berbeda kali ini. Mereka menyampaikannya lewat pementasan teater dengan lakon Deteriorasi yang mengangkat tema isu kerusakan alam dan fenomena sosial di lingkungan masyarakat Banten, yang bakal digelar 17 Juni 2023 mendatang.
Terlihat dalam sebuat latihan pementasan yang digelar halaman parkir Universitas Setia Budhi, Sabtu 10 Juni 2023 malam, pemeran yang semua dari kalangan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Setia Budhi Rangkasbitung tersebut berlangsung secara emosional saat memerankan setiap lakon. Pemetasan yang disutradarai Dede Abdul Majid diharapkan bisa menjadi pengingat dan motivasi dalam menjaga lingkungan dari kerusakan. Sindiran itu juga ternyata sebagai pemenuhan mata kuliah Telaah Drama di semester akhir.
“Pertunjukan Deteriorasi merupakan pertunjukan yang sengaja digarap untuk bagian akhir dari mata kuliah Telaah Drama. Prosesnya kurang lebih 3 bulan. Naskahnya saya tulis khusus untuk mereka. Biar ada pengalaman,” kata Dede Abdul Majid yang juga seorang dosen pengampu, Minggu (11/06/2023). “Lewat pengalaman ini, mereka punya bekal kreatifitas ketika harus terjun di sekolah. Juga pengalaman mental, sebagai bekal mengajar,” ujar Majid.
Di sisi lain untuk pemenuhan mata kuliah, Majid juga berharap pertunjukan ini mampu menyadarkan masyarakat terkait dengan kondisi sosial masyarakat yang hari ini terjadi. Salah satunya kerusakan alam yang terjadi di sejumlah daerah, salah satunya di Kabupaten Lebak. “Jadi supaya masyarakat bijak menggunakan potensi alam, tanggungjawab terhadap jabatan yang diamanahi, dan memahami bijaknya menggunakan media sosial,” ucapnya.
Sementara properti yang digunakan pada pementasan Majid mengungkapkan, seluruhnya bertumpu pada keadaan yang dekat dengan masyarakat Banten. Seperti pengguanaan properti utama berbahan dasar bambu serta kolaborasi dengan beluk Pandeglang dan Maca Syeh Abdul Qodir Zaelani dari Warunggunung.
Sementara, Asisten Sutradara Fie Atahaniya Karis mengungkapkan, pementasan ini adalah pementasan pertama dirinya selama berada di bangku kuliah. Dengan naskah yang sindiran terhadap kerusakan alam dirinya pun tergugah untuk menjaga lingkungan dari kerusakan.
“Saya merasa sangat senang bisa ikut andil dalam pertunjukan ini. Yang mana pertunjukan ini mencoba untuk menceritakan hal hal yang ada di sekitar masyarakat,” ujarnya. “Di era modern seperti ini, pengalaman ini sangat berarti untuk membentuk karakter individu yang mengenal kebudayaan daerahnya” tambahnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post