PPDB Jalur Zonasi di Banten Minim Keluhan Hingga Hari Terakhir

BacaJuga :

SATELITNEWS.COM, SERANG—Komisi V DPRD Banten mengklaim pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 ini berjalan lancar sesuai dengan perencanaan sebelumnya, baik dalam jalur afirmasi, zonasi, prestasi dan perpindahan orang tua. Hal itu terlihat dari minimnya keluhan keluhan masyarakat, terutama masalah akses jaringan website sampai hari terakhir pendaftaran jalur zonasi, Kamis (6/7).

Ketua Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini dirinya terus melakukan pengawasan di sekolah-sekolah. Berdasarkan hasil pengawasan itu, secara keseluruhan pelayanan PPDB tahun ini cukup baik dan bagus.

“Tidak ada kasus susah akses seperti yang banyak ditemukan pada tahun lalu. Dan untuk meyakinkan itu, saya sendiri sudah mencobanya dan memang berjalan baik, cepat 24 jam bisa diakses,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, setiap sekolah juga menampilkan beberapa informasi berkaitan dengan pelaksanaan PPDB yang berbasis online di papan pengumuman masing-masing. Termasuk memberitahukan nomor hotline jika ada keluhan atau aduan dari masyarakat.

“Di situ tertulis jelas, jika ada Pungli di sekolah bisa diadukan langsung ke Inspektorat. Untuk data dan nama pelapornya dipastikan dirahasiakan,” imbuhnya.

Namun demikian, lanjut politisi PDIP asal Kota Tangerang ini, dirinya menekankan kepada penyelenggara PPDB agar melakukan verifikasi faktual secara benar dan teliti sampai langsung ke lapangan, apalagi untuk jalur zonasi yang berbasis titik koordinat dari GPS, yang kadang tidak langsung ke titik rumah tetapi ke jalan utama di depan rumah.

“Bila perlu dilakukan juga pemanggilan kepada calon siswa dan orangtuanya untuk dilakukan verifikasi itu,” ucapnya.

Selanjutnya, terkait dengan jalur afirmasi yang tidak terisi penuh di beberapa sekolah, Yeremi berharap itu bisa diisi kembali oleh masyarakat kurang mampu. Untuk detailnya, sudah ada Juknis yang menjadi acuan.

“Yang terpenting itu benar-benar dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan tepat sasaran,” imbuhnya.

Hal yang sama juga terhadap jalur prestasi. Yeremi berharap yang harus lebih diutamakan itu calon siswa yang mempunyai prestasi berjenjang di daerah, tidak para atlet yang berprestasi tingkat dunia yang berasal dari luar daerah. Hal itu bertujuan untuk mengakomodasi masyarakat kita sendiri.

“Begitu juga bagi yang jalur perpindahan orang tua. Jangan yang hanya tinggal sementara, kemudian ada surat keterangan dari RT atau kelurahan lantas ia diterima, sementara yang tinggal tetap tidak. Itu yang harus diutamakan yang perpindahan orang tua tinggal tetap,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya di SMAN 2 Kota Serang Saprudin mengaku untuk akses pendaftaran online yang dilakukannya berjalan dengan baik dan lancar. Ia sengaja melakukan pendaftaran jalur zonasi di tengah malam karena untuk menghindari terjadinya permasalahan jika dilakukan siang hari seperti banyak yang diceritakan pada tahun-tahun sebelumnya.

“Lancar. Semalam saya daftarnya lewat jalur prestasi non akademik yakni tahfidz,” katanya.

Namun, lanjutnya, karena pada saat uji tes hafalan di sekolah tidak lancar, ia sangsi jika nanti anaknya tidak lulus. Maka dari itu ia memilih jalur zonasi pindah sekolah yang lebih dekat dengan rumah.

“Nah, pada saat cabut berkas itu saya diarahkan oleh operator sekolah untuk melakukan di kantor dinas Pendidikan Provinsi. Setelah saya ke sana, ternyata keterangan dari pihak dinas, untuk pencabutan berkas itu bisa dilakukan di sekolah juga. Jadi ada miskom di sini. Seharusnya kan satu persepsi itu sesuai Juknis. Padahal waktu pendaftaran sudah mepet,” jelasnya saat dihubungi.

Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyatakan PPDB tahun ini minim keluhan, khususnya saat mendaftar online. Tapi masih ada catatan yang harus diperbaiki di empat jalur yang disediakan.

Contoh, kata Muktabar, adalah mengenai warga miskin yang tidak bisa masuk jalur afirmasi di sistem. Untuk kasus seperti ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan mengecek secara faktual ke lapangan.

“Kita cek ke lapangan, bila benar-benar miskin, kita akan diberitaacarakan dan nanti dipertimbangkan memenuhi komposisi afirmasi,” tambahnya. (luthfi)