SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pengamat Kebijakan Publik Tangerang, Ibnu Jandi menilai penanganan Covid-19 di Kabupaten Tangerang paling bagus se-Tangerang Raya. Hal ini dilihat dari grafik angka Covid-19 di Kabupaten Tangerang yang stagnan dan cenderung landai.
Demikian dikatakan Ibnu Jandi saat menjadi narasumber Spesial Talkshow di Radio Heartline 100.6 FM dengan bahasan New Normal dan seputar Covid 19 di Kabupaten Tangerang di Studio Heartline Gedung Haertline Center Curug, Jumat (19/6). Turut hadir sebagai narasumber di acara talks show tersebut adalah Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Menurut Ibnu Jandi, grafik stagnan dan cenderung melandai mengindikasikan bahwa pergerakan masyarakat Kabupaten Tangerang tidak terlalu mengandalkan kepala daerah dan pemerintah daerahnya.
“Sekarang masyarakatnya semakin rajin, semakin peduli dan semakin disiplin. Pemkab Tangerang juga bekerja sangat baik dengan gugus tugasnya. Jadi tidak saling mengandalkan, dan kepedulian masyarakat itu yang menjadikan angka di Kabupaten Tangerang rendah dibandingkan se-Tangerang Raya,” kata Ibnu Jandi.
Ibnu Jandi membeberkan, angka kesembuhan di Kabupaten Tangerang hingga saat ini sangat banyak. Jika kondisi ini terus dipertahankan dan tingkat kedisiplinan masyarakat meningkat, serta Pemkab Tangerang gencar melakukan upaya memutus mata rantai Covid-19, maka bukan tidak mungkin kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang akan segera berakhir.
“Saya mengatakan ini untuk memberikan spirit kepada masyarakat, terutama paramedis. Karena pekerjaan dari mereka tidak sia-sia, ada hasilnya yang bisa dirasakan,” ungkapnya.
Mantan komisioner KPU Kota Tangerang ini bahkan memperkirakan akhir Agustus kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang akan bisa terkendali. Meski demikian, kata dia, kunci untuk memutus mata rantai Covid-19 adalah disiplin. “Mari kita bantu pemerintah untuk disiplin bersama-sama, karena disiplin ini sangat berperan dalam penyebaran dan pencegahannya. Karena Covid-19 ini menurut WHO belum ada obatnya. Dan obatnya yaitu kedisiplinan masyarakat untuk memakai masker dan berdiam diri di rumah. Jika masyarakat terus disiplin dan pemerintah juga terus bekerja maksimal, mungkin saya perkirakan ya itu tadi akhir Agustus di Kabupaten Tangerang sudah bisa terkendali,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, salah satu cara yang ia gunakan dalam rangka memutus mata rantai Covid-19 di wilayahnya adalah dengan gencar dan massif memberikan informasi kepada masyarakat. “Semakin gencar dan masifnya informasi yang disebarkan bisa membuat masyarakat lebih tahu dan memahami apa yang terjadi, khususnya di Kabupaten Tangerang, sehingga masyarakat bisa lebih memiliki kewaspadaan yang lebih,” jelasnya.
Sedangkan terkait penerapan PSBB, Bupati Zaki menambahkan, dari awal pihaknya sudah persiapkan gugus tugas dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan. “Kita rencanakan sampai RT/RW. Hanya memang dalam perjalanannya tugas RT/ RW akhirnya tersita oleh pendataan masalah bansos,” ujarnya.
“Sekarang urusan bansos sudah berjalan dengan baik walaupun masih ada di sana-sini yang tinggal menunggu waktu untuk pendistribusiannya karena itu menggunakan waktu. Setelah bansos sudah berjalan dengan baik, kami sudah identifikasi beberapa RW untuk kita lakukan aktivasi gugus hingga ke tingkat RW,” sambungnya.
Selain itu, Zaki mengatakan akan mengoperasikan gugus tugas RW terutama yang masuk ke zona merah. “Dan tugas mereka itu lebih untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Mudah-mudahan konsep gotong-royong kita bersama masyarakat seluruh elemen masyarakat untuk membantu mengatasi dan mengurangi penyebaran Covid-19 bisa berhasil,” paparnya.
Sedangkan untuk penerapan PSBB, Bupati Zaki memastikan akan terus diperpanjang. “Kalau dari hasil diskusi, beberapa kali rapat koordinasi dengan gubernur, menyepakati PSBB akan terus kita laksanakan sampai kemudian nanti bisa ditemukan obatnya atau vaksinnya dari Covid-19 ini. Penting harus terus kita lakukan karena ini menyangkut tentang pendisiplinan masyarakat,” ucapnya.
Zaki menegaskan bahwa pola hidup saat ini sudah berubah. “Hidup kita saat ini sudah berbeda pola. Kemudian juga kita harus memberikan pendidikan kepada masyarakat bagaimana kita harus sering cuci tangan dan pola hidup sehat makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup serta berolahraga, karena dengan itulah tubuh kita, imun kita, bisa meningkat dan bisa menangkal Covid 19,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post