SATELITNEWS.COM, TANGSEL–Puluhan armada pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengantre di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Senin (15/4/2024).
Pemandangan itu nampak terlihat mulai dari area pintu gerbang TPA hingga nyaris ke Jalan Raya Serpong.
Pantauan di lokasi, mobil bermuatan sampah ini menunggu antrean masuk untuk menurunkan sampah. Nampak hanya dua buah alat berat yang dioperasikan untuk mengeruk sampah ke atas gundukan landfill yang ada.
Diketahui, para petugas kebersihan harus lebih ekstra dalam mengangkut sampah dari berbagai titik di Tangsel. Terlebih, produksi sampah diklaim meningkat 10 persen pasca Idul Fitri 1445 H. Dimana, pada hari normal berkisar antara 400 sampai 500 ton per harinya.
“Iya ada kenaikan volume sampah. Kalau saya cek data itu kurang lebih naik 10 persen. 400 ton per hari untuk kisaran normal,” ujar Kepala Bidang Kebersihan DLH Tangsel, Tubagus Aprilliadhi saat dikonfirmasi.
Tubagus mengklaim, untuk pengangkutan sampah pihaknya tetap menyiagakan petugas sepanjang momen lebaran. Hanya saja, jumlah pegawai yang bekerja tidak sebanyak hari biasanya.
“Kalau aktivitas pengangkutan memang kemarin ada shif shifan pegawai. Pengangkutan masih seperti biasa, tapi memang tidak kekuatan penuh. Pengangkutan tidak ada hari libur, sampai lebaran kemarin kita tetap jalan,” katanya.
Tubagus menerangkan, pihaknya menerapkan sejumlah cara agar sampah tidak sepenuhnya bermuara di TPA Cipeucang. Untuk itu, mulai dari pengolahan sampah hingga pemilihan dilakukan sejak dari hilirnya.
“Tidak 100 persen dibuang ke cipeucang, ada yang kita lakukan di ITF pengolahan sampah kembali, ada juga yang didaur. Untuk pengurangan sampah sisanya di TPS3 R dicacah dulu segala macam. Kurang lebih ada 40 an TPS3R,” ucapnya.
Terakhir, ia berpesan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Menurutnya, karena memang masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja. Setiap warga juga mesti dapat bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkannya.
“Walaupun kita membantu untuk memberesi masalah sampah tapi tidak ada kesadaran diri untuk membuang sampah pada tempatnya maka akan menimbulkan masalah lingkungan,” pungkasnya. (eko)