SATELITNEWS.COM, RANGKASBITUNG—Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak mencatat hingga Juni 2020 ada 154 orang terjangkit wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari jumlah itu, tiga orang diantaranya meninggal dunia.
Kepala Dinkes Lebak Triatno Supiyono mengatakan, angka kasus DBD yang mencapai ratusan tersebut tidak terlepas kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam membersihkan sampah atau menutup air di bak. Diperparahnya lagi, sampai saat ini Lebak kerap diguyur hujan. “Kasus meninggal dunia, dua orang di bulan Januari dan satu orang di bulan Februari,” kata Triyatno, kemarin.
Katanya, ratusan kasus DBD di tengah pandemi Covid-19, tentunya menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Jika dibandingkan tiga tahun terakhir, meningkatnya kasus DBD karena terjadinya siklus musim penghujan. “Menjaga kebersihan lingkungan paling efektif. Sementara fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak membunuh jentiknya,” jelas Triyatno.
Aksi gerakan Menguras, Menutup, Mengubur (3M) Plus yang dilakukan secara rutin menjadi upaya yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah munculnya jentik nyamuk Aedes Aegypti. Jadi Triatno berharap masyarakat bisa kembali menggalakan 3M plus tersebut. “Jika warga menjaga kebersihan lingkungan dengan baik, dipastikan tidak akan mudah terjadi penularannya,” katanya.
Menyikapi jumlah DBD, anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Komisi III Dewan Perwakilan Rakyarlt Daerah (DPRD) Lebak, Acep Dimyati mengatakan, harus ada langkah ekstra dari Dinkes Lebak dalam menyosialisasikan 3M plus kepada masyarakat untuk mencegah penyakit DBD. “Tidak dipungkiri, disosialisasikan hari ini besok lusa masyarakat bisa lupa. Artinya, harus ada kontinyu agar masyarakat bisa terus meningkatkan kebersihan di lingkungannya,” pungkasnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post