SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pandeglang, Arianto resmi lengser dari jabatannya. Dikarenakan masa jabatannya selama lima tahun, yakni dari tahun 2015 hingga 2020, sudah habis.
Maka dari itulah, PGRI Kabupaten Pandeglang mengadakan konferensi tahun 2020 di Aula Wisma PGRI Kelurahan Cilaja, Kecamatan Majasari, Selasa (23/6). Kegiatan dengan tema “Mewujudkan PGRI Sebagai Organisasi Profesi dan Perannya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad Ke 21,” ini, dibuka langsung oleh Bupati Kabupaten Pandeglang, Irna Narulita. Serta dihadiri oleh Ketua PGRI Provinsi Banten, Asisten Daerah (Asda) II dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelum mengakhiri masa jabatanya, Ketua PGRI Kabupaten Pandeglang, Arianto mengatakan, konferensi PGRI yang digelarnya itu dalam rangka memilih ketua dan para anggota kepengurusan PGRI Kabupaten Pandeglang periode 5 tahun ke depan.
“Tentunya saya berharap melalui konferensi ini akan membawa hasil yang optimal demi terwujudnya peningkatan kualitas dan kinerja kepengurusan PGRI di masa yang akan datang,” kata Arianto dalam sambutannya, Selasa (23/6).
Arianto juga mengapresiasi seluruh pengurus dan anggota yang selama ini mendukungnya menahkodai PGRI selama lima tahun dengan baik. “Terima kasih kepada pengurus dan seluruh anggota PGRI Kabupaten Pandeglang, yang telah mendukung penuh kepengurusan kami, sehingga program-program kegiatan dapat berjalan dengan baik,” tandasnya.
Sementara, Bupati Pandeglang, Irna Narulita meminta dalam konferensi itu jangan sampai ada yang gontok-gontokan. Akan tetapi kata dia, prosesnya harus berjalan lancar sesuai aturan yang berlaku.
“Semoga dalam kegiatan ini bisa melahirkan para pemimpin yang bisa membawa mutu pendidikan ke arah yang lebih baik lagi. Karena ke depan tantangan sangat besar di dunia pendidikan. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka organisasi ini harus kuat, harus bisa menggambarkan masa depan Indonesia yang cerdas dan sejahtera,” katanya.
Irna menegaskan, PGRI sebagai wadah perjuangan para pendidik, sejatinya harus bisa meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik lagi. Menurutnya, program kerja dan alur pendidikan, tentunya menjadi lokomotif utama bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.
“Maju tidaknya bangsa ini, tentunya ada di pundak Bapak/ Ibu sekalian, sebagai pejuang pendidikan. Jadi harus bisa melahirkan anak-anak generasi emas di tahun 2021-2045, dan siapa yang bisa mempersiapkan masa depan itu, siapa lagi kalau bukan guru,” pungkasnya.
Irna menambahkan, dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini, dibutuhkan seorang guru yang memiliki inovasi dan kompetensi tinggi. Dia berharap proses belajar mengajar harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Dengan begitu akan lahir generasi muda yang memiliki karakter yang kuat di tengah-tengah persaingan global,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post