SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Pemerintah Kabupaten Tangerang berhasil melaksanakan gerakan penanaman 141.700 bibit cabai di 29 kecamatan dan 107 sekolah dasar (SD), Senin (12/8). Keberhasilan tersebut diganjar penghargaan rekor dari Museum Republik Indonesia (MURI) atas capaian penggerakan penanaman pangan komoditas cabai dengan jumlah terbanyak di dunia.
Wakil Direktur Utama Muri, Oscar Semesta Susilo mengatakan penghargaan Muri diberikan atas keberhasilan kegiatan penanaman hortikultura dengan melibatkan ratusan ribu siswa-siswi serta komponen masyarakat se-Kabupaten Tangerang.
“Ini kita berikan sebagai rekor Muri dunia, karena kita lihat di belahan dunia lain belum ada pemerintahan yang melakukan gerakan penanaman cabai terbanyak. Dan ini sebelumnya belum terjadi serta tidak ada di belahan dunia lain,” kata Wakil Direktur Utama MURI, Oscar Semesta Susilo, Senin (12/8).
Oscar berharap, bibit cabai yang ditanam tidak hanya menjadi formalitas semata. Melainkan menjadi modal utama untuk membantu dalam menekan inflasi di Indonesia.
“Kami berharap gerakan penanaman pangan tersebut bisa membantu dalam
menekan laju inflasi di Indonesia,” harapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika Sutrisno menambahkan, penanaman cabai yang dipusatkan di wilayah Kabupaten Tangerang itu melibatkan 107 sekolah, 174 desa/kelurahan di 29 kecamatan dengan 141.700 bibit.
“Kita lakukan secara serentak bersama ratusan desa/kelurahan serta sekolah dasar yang ada di Kabupaten Tangerang melakukan penanaman cabai,” katanya.
Dikatakan Asep, program tanam pangan hortikultura atau komoditi cabai dilakukannya sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan masa tanam serta menekan laju inflasi di daerah.
“Di mana tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan stabilitas harga pangan khususnya cabai rawit serta menurunkan laju inflasi dan meningkatkan masa tanam pada komoditi cabai petani,” ujarnya.
Selain itu, gerakan penanaman pangan tersebut sebagai mengaplikasikan project penguatan Pancasila, yang merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan di lingkup pendidikan.
“Kami berharap kegiatan ini bukan hanya saja mencari target dari raihan MURI, tetapi sifatnya sebagai awal bagaimana kita dapat mempertahankan budaya-budaya menanam dan dapat mengintensifkan atau memanfaatkan pekarangan untuk menguatkan ketahanan pangan kita,” ungkapnya.
Asep juga menambahkan, setelah memecahkan rekor penemuan pangan terbanyak di dunia, pihaknya akan melanjutkan program tersebut pada bulan September-Oktober hingga mencapai target yakni sebanyak 195.000 cabai yang ditanam di wilayahnya tersebut.
“Tanaman cabai ini merupakan tanaman yang memberikan kontribusi kepada perubahan harga pangan. Sehingga kami memiliki penilaian jika komoditi cabai ini bisa menstabilkan harga,” papar dia. (alfian)
Diskusi tentang ini post