SATELITNEWS.COM, TANGSEL-Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bertolak ke depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta, pada Kamis (22/8/2024). Mereka berencana ikut aksi tolak pengesahan revisi undang-undang pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Berdasarkan pantauan di lapangan, kurang lebih 400 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang berlokasi di Ciputat Timur nampak berangkat lebih dulu ke DPR sekitar pukul 11.05 WIB.
Di waktu bersamaan, ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta juga turut berangkat ke Jakarta. Keberangkatan mereka terpisah dari kampus masing masing.
“Hari ini gabungan kampus satu dan dua mahasiswa UMJ mencapai kurang lebih 350 sampai 400,” ujar Wildan, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMJ saat ditemui sebelum keberangkatan.
Wildan menyampaikan, mereka semua mengaku siap kawal keputusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 tentang ambang batas calon kepala kepala daerah yang diusung partai politik yang saat ini tengah jadi perbincangan panas.
“Demokrasi kita sedang dicabik-cabik, demokrasi kita sedang diobok-obok oleh para elite. Hari ini konstitusi memberikan nafas panjang untuk kita berjuang bagi demokrasi. Kita civil society, mahasiswa dan pemuda kita mengawal, kita pastikan keputusan MK tidak boleh diakal-akali oleh mereka yang berangkat dari partai politik untuk kepentingan mereka,” paparnya.
Menurutnya, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan keputusan final. Untuk itu, jangan sampai keputusan itu menjadi kepentingan politis akibat partai politik yang tidak berpihak kepada rakyat. Selain itu, ia juga meminta agar komisi pemilihan umum (KPU) untuk segera melaksanakan keputusan dari MK.
“Bagi kita, kita kecewa karena Jokowi dan DPR membunuh demokrasi, karena hari ini demokrasi sudah dicabik-cabik. Hari ini menuntut untuk keputusan mk segera dilaksanakan untuk melaksanakan Pilkada. Hari ini kami juga menuntut KPU untuk segera melaksanakan keputusan dari mahkamah konstitusi,” katanya.
Selain dua kampus tersebut, ratusan mahasiswa Universitas Pamulang (Umpam) turut bertolak ke Jakarta untuk bergabung dengan massa aksi di sana. Mereka berangkat secara gabungan dari kampus di Viktor dan Serang secara konvoi menggunakan sepeda motor sekitar pukul 12.00 WIB.
“Keputusan Banleg DPR RI menciderai demokrasi. Kita hari ini berangkat dengan mahasiswa Unpam Victor dan Serang,” ucap koordinator lapangan, Adi Haryanto di Alun-alun Pamulang.
Adi menyatakan bahwa keputusan MK sedang diutak-atik oleh sekelompok wakil rakyat yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. Menurutnya, wacana ini telah menjadi isu nasional.
“Keputusan MK itu bersifat final dan mengikat,” terang pemuda yang mengenakan almamater warna biru tersebut. (eko)
Diskusi tentang ini post