SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Kemarau yang melanda sebagian besar wilayah Pandeglang selama kurang lebih tiga bulan terakhir, menyebabkan sekitar 1.533 hektare lahan pertanian kekeringan. Akibat hal itu, para petani mengeluh, karena tidak bisa menggarap lahannya.
Hendra, seorang petani asal Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, mengaku tanaman padi miliknya hanya bisa dipanen sebagian, karena sebagian lagi mati akibat kekeringan. Selain itu, sawah miliknya juga tidak bisa digarap, karena tidak ada pasokan air untuk mengaliri areal pertanian.
“Sebetulnya, setiap kemarau juga selalu begini kondisinya. Hanya saja, tahun ini ada sebagian sawah yang bisa dipanen, sebagian lagi enggak bisa, karena memang kondisinya sudah mengering,” kata Hendra, Rabu (11/9/2024).
Iwan, petani lainnya mengatakan, di Desa Cikeusik ada sekira 20 hektare lahan pertanian yang mengalami kekeringan, dan sebagian besar dari lahan itu mengalami gagal panen.
Oleh karena itu, dia berharap ke depan ada solusi untuk mengatasi persoalan tersebut agar tidak menjadi momok menakutkan bagi petani.
“Tapi ya mau bagaimana lagi. Kita sih inginnya nih, ada solusi seperti membuat tempat dan saluran air untuk mengaliri air ke sawah, jadi walaupun enggak ada hujan, air tetap ada,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, M Nasir mengakui, ada seribuan hektare lebih lahan pertanian yang mengalami kekeringan. Namun, sebagian diantaranya sudah dipulihkan melalui beberapa program yang direalisasikan.
“Komulatif kejadian kekeringan di Kabupaten Pandeglang, seluas 1533 hektare, dengan rincian 743 hektare telah pulih dan 790 hektare masih dalam kondisi kering,” klaim Nasir.
“Lahan yang masih dalam status kekeringan, seluas 790 hektare dengan rincian 551 hektare kekeringan ringan, 101 hektare berstatus kekeringan sedang, serta 138 hektare lahan kekeringan berat,” sambungnya.
Nasir mengatakan, luas lahan yang telah pulih seluas 743 hektare, merupakan hasil upaya penanganan melalui kegiatan pompanisasi dan kegiatan irigasi perpompaan yang masif dilaksanakan oleh kelompok-kelompok tani yang memiliki sumber air permukaan.
“Luas lahan yang telah dilakukan pompanisasi, seluas 1007 hektare. Kecamatan Cikeusik, merupakan wilayah terparah dengan luas kekeringan mencapai 390 hektare disusul dengan Kecamatan Picung yang mencapai 190 haktare dan Kecamatan Munjul seluas 155 hektare,” tuturnya.
Nasir menceritakan, saat ini mampir semua wilayah telah panen dan kondisi lahan kering dalam situasi bera usai panen, yang memiliki sumber air terus dilakukan gerakan tanam kembali untuk meningkatkan luas tambah tanam dan perluasan areal tanam komoditas padi sawah.
“Upaya pengendalian dilakukan melalui beberapa mekanisme seperti distribusi bantuan pompa di berbagai titik di Kabupaten Pandeglang yang saat ini telah mencapai hampir 600 titik atau unit termasuk di dalamnya irpom 85 unit,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post