SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Pesawat SAM Air registrasi PK-SMH (DHC6) yang mengalami kecelakaan di wilayah Marisa, Kabupaten Pahuwato, Provinsi Gorontalo, Minggu (20/10). Ternyata pilotnya berasal dari Kabupaten Tangerang, yang bernama Muhammad Saefurubi A.
Salah satu kerabat korban yang merupakan warga Citra Raya, Kecamatan Panongan bernama Abu Asirin mengatakan, bahwa pilot pesawat SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) ini merupakan warga Cluster Aurora, Panongan, Kabupaten Tangerang. Katanya, jenazah korban yang diterbangkan maskapai Batik Air melalui Bandara Djalaluddin, Gorontalo itu tiba di Tangerang pada Senin, sekitar pukul 13.25 WIB.
“Saefurubi merupakan salah satu pilot yang menjadi korban kecelakaan dari total empat korban, dengan diantaranya kopilot M. Arthur V. G serta seorang teknisi, Budijanto. Selain awak pesawat, ada satu penumpang bernama Sri Meyke Male,” kata Abu Asirin kepada Satelit News, Senin (21/10).
Ia mengatakan, pihak keluarga tidak menyangka bahwa korban akan pergi dengan cara yang cukup tragis. Meski demikian, keluarga telah pasrah atas nasib yang dialami korban saat menjalankan tugas ini.
“Kemarin itu, kami hanya merasakan tanda-tanda itu ketika waktu subuh itu berkabut, artinya dalam satu isyarah itu kalau waktu subuh berkabut biasanya ada orang shaleh yang meninggal,” katanya.
Menurut Abu Asirin, jenazah korban kecelakaan pesawat pesawat SAM Air ini akan dimakamkan di kawasan pemakaman umum Curug Wetan, Kabupaten Tangerang pada sore hari ini.
“Korban dimakamkan di Curug Wetan, Kabupaten Tangerang,” katanya.
Diinformasikan, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto melaporkan adanya kecelakaan udara dialami tipe pesawat PK SMH dengan nama SAM Air dan berwarna putih di wilayah Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Minggu (20/10).
“Informasi dari AIRNAV Makassar bahwa pada pukul 07.03 WIB, pesawat SAM Air berangkat dari Bandara Djalaluddin Gorontalo menuju Bandara Panua Pohuwato,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post