SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Guna memberikan pemahaman mitigasi atau menghadapi ancaman dini bencana, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 7 Pandeglang, menggandeng relawan Kampung Siaga Bencana (KSB). Tujuannya, sebagai upaya meminimalisir korban jiwa akibat bencana alam.
Kepala Sekolah MTs Negeri 7 Pandeglang, Yanti Mariah mengatakan, kegiatan dilakukan untuk pendidikan dan pengetahuan kepada siswa-siswi dan para dewan guru, mengingat Kabupaten Pandeglang merupakan daerah rawan terjadi bencana alam.
“Karena Kabupaten Pandeglang termasuk wilayah rawan bencana, terutama dengan isu Megathrust yang cukup dan menjadi bahan perhatian semua kalangan. Makanya, kita gandeng relawan KSB untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang pentingnya mitigasi bencana,” kata Yanti, Rabu (23/10/2024)
“Pendidikan mitigasi harus diajarkan kepada anak – anak sejak dini, sebagai bekal pengetahuan agar mereka paham langkah yang harus dilakukan, tahu peralatan yang digunakan untuk penyelamatan saat terjadi bencana sehingga anak-anak paham cara menyelamatkan diri dan juga paham alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya resiko bencana,” sambungnya.
Yanti juga mengatakan, KSB mempunyai peran penting dalam penanganan kebencanaan. Oleh karena itu, melalui kegiatan tersebut diharapkan bisa memberikan ilmu pengetahuan baru kepada para siswa, mengenai bencana dan setiap hal lain yang berkaitan, termasuk tindakan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
“Karena pendidikan mitigasi bencana di sekolah sangat penting, apa yang di sampaikan oleh narasumber bisa di lanjutkan oleh guru dalam kegiatan mengajar di kelas, terimakasih ke ketua KSB yang sudah memberikan pengetahuan dan informasi tentang mitigasi bencana,” ujarnya.
Ketua Forum KSB Provinsi Banten Beni Madsira mengatakan, berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya, maka pihaknya melaksanakan sosialisasi di sekolah untuk memberikan sedikit pengetahuan mitigasi bencana.
“Pandeglang adalah termasuk wilayah rawan bencana, sehingga sangat perlu sekali sosialisasi dan pengetahuan kebencanaan di sekolah sekolah, di Pandeglang pernah terjadi bencana sunami tahun 2018, sehingga belajar dari pengalaman perlu di implementasikan ke sekolah-sekolah,” ungkap Beni.
“Pendidikan kebencanaan ini penting, untuk mengurangi resiko bencana. Sebagai warga yang tinggal di daerah rawan bencana harus mengetahui dan paham pentingnya pengetahuan pertolongan dan penyelamatan pada saat terjadi gawat darurat,” tuturnya.
Dia mengatakan, kewaspadaan menghadapi bencana merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan karena bencana tidak bisa diprediksi dan tidak tahu kapan akan terjadi. KSB juga melakukan simulasi bencana gempa bumi, dan mengenalkan berbagai alat yang digunakan dalam upaya penyelamatan serta mengurangi dampak bencana.
“Misal ketika terjadi gempa bumi apa yang bisa di pake untuk melindungi diri atau harus kemana larinya, dan bagaiman melindung kepala. Alat ini diperlukan untuk mengantisipasi saat terjadi bencana gempa bumi, diantaranya bisa tas yang biasa di bawah ake sekolah atau bisa berlindung di kolong meja,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post