SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Meski Gubernur Banten Wahidin Halim sudah memperbolehkan tempat wisata untuk kembali beroperasi, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lebak tak mau terburu-buru. Sebab pihaknya masih menunggu surat resminya guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Kepala Dispar Lebak Imam Rismahayadin mengatakan, menyikapi pernyataan Gubernur Banten soal tempat wisata sudah bisa beroperasi, koordinasi masih dilakukan dengan provinsi dan daerah lain terutama Kabupaten Pandeglang. “Biar enggak berbeda antara kami (Lebak-red) dengan daerah lain, biar seirama gitu. Jangan nanti kami buka lalu daerah lain masih tutup, kan jadi enggak kompak,” ujar Imam, kemarin.
Menurut Imam, koordinasi mengenai pembukaan tempat wisata harus berjalan dengan baik. Meski sudah dipersilakan, Dispar Lebak masih tetap menunggu surat resmi dari provinsi dan rekomendasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19. “Biar enggak jadi ego sektoral masing-masing daerah, makanya harus benar-benar koordinasinya, terutama dengan daerah yang punya tempat wisata berdekatan dengan Lebak,” terang Imam.
Tentu saja, lanjut Imam protokol kesehatan wajib diterapkan ketika tempat wisata dibuka kembali. Dalam waktu dekat, Dispar Lebak bakal melakukan monitoring untuk memantau kesiapan pengelola. “Di beberapa destinasi, pengelolanya sudah mulai ke arah sana. Monitoring ini nanti jadi bahan rekomendasi kami, jadi tempat wisata yang belum siap dalam penerapan protokol kesehatan ya belum dibuka, ini memang harus benar-benar dipatuhi oleh semua pihak termasuk wisatawan,” katanya.
Sementara penggiat wisata yang juga anggota DPRD Kabupaten Lebak Dian Wahyudi mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak agar membuka kembali objek wisata. Ada beberapa alasan yang mendasari Dian mendorong pemkab untuk membuka kembali objek wisata menjelang normal baru atau new normal. “Kapolri sudah mencabut maklumat yang melarang kegiatan mengumpulkan massa, walaupun untuk aktivitas yang melibatkan banyak orang harus tetap menjalankan protokol kesehatan. Gubernur Banten juga sudah mengizinkan destinasi wisata dibuka kembali dengan catatan protokol kesehatan ketat,” ungkap Dian.
Kemudian kata Dian, melihat tren kasus positif Covid-19 yang sejak pekan terakhir tidak mengalami kenaikan signifikan dan sudah banyak pasien sembuh. “Dibukanya kembali destinasi wisata, tidak lain untuk mendorong geliat perekonomian pelaku UMKM di daerah. Namun lagi-lagi, protokol kesehatan harus dilakukan dengan konsisten oleh pelaku wisata,” tandasnya. (mulyana/made)