SATELITNEWS.ID, PERIUK—Banjir di wilayah Kecamatan Periuk Kota Tangerang semakin parah setelah hujan lebat mengguyur sepanjang hari, Senin (3/2). Kali Ledug meluap hingga merendam sebagian Perumahan Total Persada yang sebelumnya telah terbebas dari genangan air. Situasi bertambah buruk lantaran tanggul Perumahan Periuk Damai jebol sehingga membuat 1.116 jiwa mengungsi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Nana Supiana mengatakan Pemerintah Kota Tangerang telah membangun tanggul di sisi kanan serta kiri Kali Ledug untuk mencegah banjir masuk ke perumahan Total Persada. Kendati demikian, debit air hujan yang melimpah membuat Kali Ledug tak mampu menampungnya. Warga Perumahan Total Persada pun akhirnya kembali merasakan banjir.
“Saking derasnya air meluap sampai ke Total Persada lagi. Padahal tadi tidak banjir,” ujar Nana, kemarin.
Luapan Kali Ledug juga mengakibatkan tanggul yang berada di Situ Bulakan jebol. Imbasnya, Perumahan Periuk Damai mangalami banjir setinggi hampir 3 meter.
“Tanggul itu baru jadi beberapa bulan oleh Dinas PUPR. Untuk Perumahan Periuk Damai, banjir setinggi genteng. Jebolnya tanggul atas di perbatasan antara RW 13 dan RW 08 Periuk Damai,”imbuh Nana.
Sebanyak 279 Kepala Keluarga (KK) atau 1.116 jiwa di perumahan Periuk Damai terpaksa mengungsi. BPBD Kota Tangerang menyebutkan jumlah tersebut terdiri dari RT 001 sebanyak 240 jiwa dari 60 KK, RT 002 258 jiwa dari 258 KK, RT 003 168 jiwa dari 42 KK, RT 004 276 jiwa dari 42 KK, RT 005 180 jiwa dari 45 KK.
Nana mengungkapkan Pemerintah Kota Tangerang telah berupaya untuk menangkal banjir. Mulai dari membuat tanggul hingga mengerahkan 2 mesin penyedot air. Kendati demikian, hingga kemarin belum membuahkan hasil.
“Airnya muter – muter di situ saja,” kata Nana.
Sementara itu, warga Perumahan Periuk Damai, Roni tak menduga tempat tinggalnya mengalami banjir sebesar ini. Sebelumnya, banjir yang melanda perumahannya tak lebih dari 1 meter.
“Dulu hanya sejengkal saja. Ini makanya kaget saya. Baru pertama kali banjir besar seperti ini. Tanggul jebol sekira jam 4 (Sore),” kata dia.
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin bersama sejumlah kepala OPD Pemkot Tangerang secara langsung meninjau kawasan perumahan yang terdampak banjir tersebut.
“Usahakan agar masyarakat bisa dievakuasi karena air sudah tinggi dan kemungkinan masih akan turun hujan,” ujarnya kepada petugas gabungan yang membantu proses evakuasi warga di perumahan Periuk Damai RW 08, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Senin (3/2) malam.
Pemerintah Kota Tangerang juga telah menurunkan sejumlah petugas gabungan yang terdiri dari petugas Dishub, Satpol PP, BPBD, Dinas PUPR, serta bantuan dari TNI guna membantu proses evakuasi serta pengamanan di sekitar lokasi terdampak banjir.
“Sebagai langkah preventif, Pemkot memutus sementara aliran listrik di lokasi – lokasi yang saat ini sedang tergenang banjir. Supaya lebih aman dan tidak ada korban akibat aliran listrik,” jelas Sachrudin.
“Untuk proses evakuasi, BPBD Kota Tangerang telah menyiapkan perahu serta pendirian posko,” imbuhnya.
Sekretaris Dinas PUPR Taufik Syahzaeni menuturkan telah melakukan sejumlah skenario dalam penanganan banjir di Kota Tangerang, terutama di kecamatan Periuk. Setidaknya ada lima skenario dengan 255 personil dari Dinas PU untuk menangani banjir yang terjadi di awal Februari tersebut.
Skenario tersebut diantaranya penambahan dua unit pompa di Garden City dan Perumahan Total Persada. Penanganan kebocoran di pintu air Mutiara Pluit. Pemasangan empat kisdam di Kali Ledug, jembatan Alamanda, Perumahan Pondok Permai RW 08 serta pemasangan untuk kebocoran turap dan perbaikan tanggul.
“Selain itu, kami juga telah melakukan pengangkatan eceng gondok di Pintu Air 5 serta pembangunan jembatan apung di Gebang Raya, Perumahan Alamanda. Sehingga, akses masyarakat tetap bisa dilakukan tanpa terhambat kondisi banjir,” ungkap Taufik, Senin (3/2).
Sementara itu, Stasiun Geofisika Tangerang memperkirakan cuaca Kota Tangerang seminggu ke depan berpotensi hujan sedang hingga lebat. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Geofisika Tangerang, Suwardi, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/2).
“Saat ini terjadi hujan sedang hingga lebat. Sedangkan, Selasa (4/2) hingga Kamis (6/2) tergolong cerah, hanya akan terjadi hujan lokal berintensitas sangat rendah,” ungkapnya.
Namun lanjut Suwardi akan terjadi hujan petir pada Jumat (7/2) sekitar pukul 01.00 dini hari. Selanjutnya, di Jumat pagi (7/2) hingga Minggu (9/2), diperkirakan berawan hingga hujan lokal.
“Kondisi hujan lokal tidak mengkhawatirkan bagi wilayah karena berintensitas sangat rendah,” jelasnya.
Ia menuturkan, masyarakat Kota Tangerang khususnya wilayah Periuk dan Ciledug serta wilayah jalur sungai untuk tetap waspada. Pasalnya, Periuk dan Ciledug memiliki topografi yang paling rendah, sehingga berpotensi banjir paling tinggi.
“Prakiraan musim penghujan akan berlangsung hingga Maret. Maka, masyarakat harus ikut turun tangan untuk menangani situasi Kota Tangerang. Tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan gorong-gorong, sehingga air memiliki aliran yang baik tidak tersendat dengan sampah plastik dan lainnya,” katanya. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post