SATELITNEWS.ID, SERPONG—Pemkot Tangsel memperoleh bantuan mobil laboratorium Safety Level 2 untuk penanganan Covid-19, Minggu (30/8). Mobil lab tersebut dapat melakukan tes usap PCR dengan cepat.
Mobil Lab Bio Safety Level 2 untuk Kota Tangerang Selatan diberikan PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui Yayasan BUMN. Komisaris Independen BNI Asmawi Syam mengatakan mobil Lab Bio Safety Level 2 merupakan karya anak bangsa karena dibuat oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan merupakan yang pertama di Indonesia.
“Mobil ini dibuat secara khusus untuk uji usap PCR dengan cepat dan menjangkau seluruhnya,” kata Asmawi saat menyerahkan bantuan Mobil Lab Bio Safety di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany senang dengan adanya bantuan mobil ini karena bisa membantu pemerintah kota untuk mengetahui hasil tes swab. Apalagi, masyarakat kini sudah sebagian besar telah beraktivitas sehingga perlu adanya kecepatan Pemda menekan penyebaran Covid-19 melalui hasil yang dapat diketahui cepat pula.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengapresiasi Mobil Lab Bio Safety Level 2 sebagai karya anak bangsa.
“Kami apresiasi atas kepercayaan BNI kepada kami untuk bisa membuat karya anak bangsa dalam penanganan COVID-19 ini yakni melalui pembuatan Mobil Lab Bio Safety Level 2,” ujarnya.
Mobil itu memiliki fasilitas pemeriksaan usap PCR secara dua tahap dengan jumlah 600 sampel per hari. “Semoga, dengan adanya mobil ini bisa memenuhi target yakni pemeriksaan tes usap PCR 30 ribu per hari.”
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, Mobile Lab Biosafety Level 2 ini bisa dimobilisasikan ke berbagai tempat yang memang sedang mengalami turbulensi kasus Covid-19. Fasilitas tersebut nantinya akan diperuntukan untuk swab test yang dioperasikan oleh tenaga medis dimasing-masing daerah.
Mobile Lab Biosafety Level 2 juga diklaim steril dari segala bentuk bakteri dan virus lantaran kedap udara, tidak sembarang orang bisa masuk, dan kapasitas yang dibatasi.
“Ini sifatnya bergerak ke daerah-daerah yang ingin mengajukan ya. Di dalam itu muat sampai empat spesimen untuk melakukan swab test oleh tenaga medis di masing-masing daerah,” papar Hammam.
Biosafety Level 2 atau yang disingkat BSL 2 ini juga dinilai dapat mempercepat tracing Covid-19 oleh pemerintah. Karena, untuk bisa menerima hasil swab test biasanya dibutuhankan waktu sampai berhari-hari bahkan, berminggu-minggu karena terhambat pengiriman.
“Ini dalam 24 jam juga hasilnya (swab test) bisa keluar dan bisa dilihat menggunakan aplikasi. Jadi bisa mempercepat tracing juga kan,” ujarnya. (jarkasih/gatot)
Diskusi tentang ini post