SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Wakil Ketua DPRD Banten Nawa Said Dimyati menilai penggunaan istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah tidak tepat saat ini. Menurutnya, pemerintah seharusnya menyesuaikan nama yang tepat, seperti penerapan budaya baru.
“Menurut saya, sudah tidak tepat menggunakan istilah PSBB, tapi mungkin mendorong terciptanya “budaya baru“ yakni, jaga jarak, rajin cuci tangan, memakai masker dan mengurangi tatap muka dalam melakukan aktifitas sosial,” ujarnya kepada Satelit News, Rabu (9/9).
Politisi Partai Demokrat asal Kabupaten Tangerang ini mengatakan, PSBB saat ini berbeda dengan PSBB di awal bulan April 2020. Terbukti, meski PSBB saat ini namun mal, rumah ibadah, pasar sudah dibuka. Bahkan orang hajatan pun juga diperbolehkan. “PSBB saat ini lebih menekankan pada kampanye penggunaan masker dan mengikuti protokol kesehatan,” jelasnya.
Dikatakan pria yang akrab disapa Cak Nawa ini, penggunaan istilah yang tepat pada kondisi saat juga dapat menjadi salah satu faktor kebijakan lebih mudah dipahami masyarakat. Kata dia, Pemerintah Provinsi Banten maupun pemerintah kabupaten/kota, harus melibatkan para tokoh agama, RT dan RW, hingga tokoh pemuda secara massif untuk mengkampanyekan budaya baru.
“Jaga jarak, rajin cuci tangan, memakai masker dan mengurangi tatap muka dalam melakukan aktifitas sosial, itu budaya baru. Nah, kampanye budaya baru ini tidak akan berhasil, apabila pemerintah tidak melibatkan para tokoh agama, RT dan RW juga tokoh pemuda. Anggaran sosialisasinya juga harus diturunkan kepada mereka,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post