SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang mengusulkan bantuan sebanyak 300 ekor indukan ayam Kampung Unggul Balitbangnak (KUB) ke Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak (Puslitbangnak). Hal itu dikarenakan ayam tersebut bisa membantu peternakan kecil. Apalagi jika diternak, harga jualnya cukup mahal.
Kepala Distan Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, saat ini keberadaan ayam KUB ini baru ada di Kecamatan Pamarayan dan Pabuaran. Oleh karena itu, pihaknya akan mencoba menambah jumlahnya agar terus berkembang.
“Kita sedang berupaya meminta induknya ke pusat penelitian dan pengembangan ternak. Karena induk yang sekarang sudah 2 tahun dan sebentar lagi apkir, selain itu perlu ditambah jumlahnya sehingga dapat pengembangan plasma inti ternak ayam KUB,” kata Zaldi, Rabu (23/9).
Menurut Zaldi, ayam KUB ini bisa sebagai alternatif pengganti ayam boiler. Karena dengan mekanisme plasma inti, perusahaan besar seperti Charoen Phokpand, kandang kecil dengan jumlah ayam kurang dari 200 ekor banyak yang kolaps. Sehingga banyak kandang yang kosong.
“Adanya ayam KUB dengan harga tinggi, bisa membantu peternak yang punya kandang tadi. Harga jual ayam KUB sekitar Rp40 ribu per kilogram,” tambahnya.
Sementara, seorang peternak ayam KUB dari Kecamatan Pamarayan, Anani mengatakan, untuk pemasaran ayam KUB ini lumayan mudah. Bahkan karena permintaannya cukup banyak sampai tidak terpenuhi. “Terus terang ke berangin (terpenuhi) oleh saya, seperti Pasar Rau minta satu minggu itu 1000 ekor, masalahnya bukan enggak ada, masalahnya di indukannya. Karena ini mah yang turunan masih mudah,” ujarnya.
Anani mengatakan, awal mula beternak ayam KUB ini berasal dari bantuan Balitnak (Balat Penelitian Ternak). Saat itu, pada November 2019 dirinya dikirim indukan oleh Balitnak di Bogor untuk indukan 250 ekor terdiri dari betina 200 dan pejantan 50 ekor. “Itu usianya baru dua bulan. Kita rawat sampai saat ini, Alhamdulillah sudah berkembang,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post