SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Kemacetan panjang akibat banjir yang merendam Jalan Raya Serang Km 12, tepatnya di depan PT Torabika, kembali terjadi, Senin (26/10). Setelah bertahun-tahun, belum ada solusi untuk menyelesaikan persoalan genangan air akibat penyempitan drainase di Desa Bitung Jaya Kecamatan Cikupa itu. Pemkab Tangerang berencana menyurati Kementrian PUPR agar segera menanggulangi permasalahan banjir di jalan nasional tersebut.
Genangan air di depan PT Torabika menimbulkan kemacetan di dua arah. Yakni dari arah Cikupa menuju Bitung maupun sebaliknya. Ketinggian air yang merendam jalan mencapai 40 cm. Banjir di kawasan tersebut disebabkan luapan air kali Cirarab.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Slamet Budi mengatakan air yang menggenang di Jalan Raya Serang, merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Pusat. Pasalnya, jalan tersebut milik Nasional.
“Sebenarnya itu kan milik Nasional, jadi kewenangannya ada di pusat. Orang tahunya itu milik Kabupaten Tangerang,”kata Slamet Budhi, kemarin.
Menurut Slamet, drainase di Jalan Raya Serang terlalu kecil. Seharusnya, imbuh dia, besar drainase disesuaikan dengan debit airnya. Saluran air yang sempit turut menyumbang banjir di jalan arteri itu. Untuk itu, Pemkab Tangerang akan menyurati pihak Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terkait banjir yang terjadi di Jalan Raya Serang, tepatnya di depan PT Torabika.
“Kami akan menyurati Kementrian PUPR untuk drainase jalan. Namun untuk Kali Cirarab, kami akan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC),”imbuh Slamet.
Dia menjelaskan langkah serupa pernah dilakukannya untuk mengatasi banjir di kawasan Citra Raya, Cikupa. Kawasan tersebut pernah terendam banjir di tahun 2019 lalu.
Salah satu warga sekitar, Erwin mengatakan setiap kali hujan deras, Jalan Raya Serang, tepatnya di depan PT Torabika selalu banjir. Menurut Erwin, resapan air dan drainase di Jalan Raya Serang tidak berjalan dengan lancar karena terlalu kecil.
“Setiap hujan deras pasti banjir, terus macet juga. Resapan air di sini kurang baik, drainasenya kurang besar,”katanya.
Salah satu pengendara roda dua, Agi Saputra mengatakan kemacetan yang dialaminya cukup melelahkan. “Parah macetnya. Nggak bisa maju nggak bisa mundur. Posisi di tengah lagi. Basah juga,” ungkap Agi Saputra kepada Satelit News, Senin (26/10).
Sementara lanjut dia, tidak ada petugas yang mengatur arus lalulintas. Hanya ada petugas keamanan di sekitar lokasi yang berusaha mengurai kemacetan tersebut.
“Belum ada petugas yang mengatur lalulintas, ” katanya.
Kapolsek Cikupa Kompol Budi Warsa mengatakan, anggota lalulintas dari Polsek Cikupa langsung menuju lokasi kemacetan setelah mendapatkan informasi, adanya kemacetan akibat banjir di Jalan Raya Serang Km 12. Namun saat menuju lokasi anggotanya terjebak kemacetan.
“Petugas sudah meluncur, cuma mau ke lokasi terperangkap macet juga,” ungkap Budi Warsa. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post