SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Akibat dilanda hujan dengan intensitas tinggi, tiga kecamatan mengalami longsor. Ketiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Cilograng, Cihara dan Malingping. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sebanyak 23 rumah memgalami rusak berat dan ringan.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Ajis Suhendi mengatakan, bencana longsor yang melanda di tiga titik di tiga kecamatan tersebut terjadi tanggal 6 dan 7 November 2020, yang mengakibatkan puluhan rumah mengalami rusak berat dan ringan.
“Kejadian longsor di tiga kecamatan pada tanggal 6-7 November 2020. BPBD telah melakukan pendataan kerusakan permukiman korban tanah longsor dan memberikan bantuan logistik kedaruratan,” kata Ajis, kemarin.
Ajis yang juga Kepala Bagian Administrasi dan Pembangunan Setda Lebak ini menjelaskan, dari tiga titik tanah longsor tersebut, dilaporkan sebanyak 23 unit rumah rusak dengan rincian sembilan unit rusak ringan, sembilan unit rusak sedang dan lima unit rusak berat. Rumah rusak akibat tanah longsor berada di wilayah Cilograng 14 unit, 8 unit di Cihara dan 1 di Malingping. Tidak hanya rumah, longsor juga menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan di Kampung Bitung, Desa Barunai, Kecamatan Cihara sepanjang 8 Km.
“BPBD telah berkoordinasi dan survei lokasi kerusakan infrastruktur bersama Dinas PUPR. Kami harap kan kepada masyarakat untuk selalu waspada akan potensi bencana banjir dan longsor dampak dari musim hujan,” tutur Ajis.
Ajis menambahkan, Kabupaten Lebak sedang berada di masa musim penghujan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Gefisika (BMKG) memprediksi, puncak musim hujan di kabupaten tersebut terjadi pada Januari-Februari 2021. “Tetap harus berhati hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan,” tandasnya.
Sementara Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama menambahkan, Kabupaten Lebak yang memiliki wilayah perbukitan dan banyaknya aliran sungai menjadikan wilayah rawan bencana. Oleh karenanya, pihaknya terus melakukan monitoring dengan berkoordinasi baik dengan relawan BPBD yang tersebar di 28 kecamatan juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan.
“Kita terus lakukan koordinasi untuk mengetahui kondisi-kondisi di wilayah Lebak. Kita ketahui Lebak memiliki wilayah terluas di delapan kabupaten / kota di Provinsi Banten, kita maksimalkan koordinasi dengan relawan BPBD yang tersebar,” pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post