SATELITNEWS.ID, BALARAJA–Seorang pria bernama Anana (58), ditemukan tidak bernyawa di rumah kontrakannya di Kampung Keusikeun, Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Sabtu (22/5) sekira jam 11 malam. Kejadian itu sempat menggegerkan warga setempat. Guna memastikan penyebab kematian, petugas kepolisian dari Polsek Balaraja Polresta Tangerang Polda Banten turun ke lokasi.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, yang saat itu sedang melaksanakan patroli hunting mendapatkan laporan penemuan mayat dari Kapolsek Balaraja Kompol Gede Prasetia Adi Sasmita. Dia kemudian bergerak menuju ke RSUD Balaraja guna berkoordinasi memastikan penyebab kematian.
“Saat kami melaksanakan kegiatan patroli hunting, kami mendapat laporan dari Kapolsek Balaraja. Kami kemudian ke kamar jenazah RSUD Balaraja untuk mengetahui sebab kematian,” kata Wahyu.
Di RSUD Balaraja, Wahyu berkomunikasi dengan dokter untuk melakukan visum luar. Hasilnya, kata Dokter, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan. Kepada keluarga almarhum, Wahyu menyampaikan bahwa untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian, mesti dilakukan otopsi dan visum dalam.
“Setelah melihat kondisi jenazah, pihak keluarga tidak bersedia untuk diotopsi. Pihak Keluarga ikhlas dan menerima kematian Pak Anana, dibuktikan dengan surat pernyataan di atas materai untuk tidak dilakukan otopsi,” kata Wahyu.
Lanjut Wahyu, jenazah selanjutnya dibawa pihak keluarga ke kampung halaman di daerah Karawang, Jawa Barat. Dikatakannya, penemuan mayat itu sendiri bermula saat pemilik kontrakan merasa merasa heran, karena dari dalam kontrakan, air terus-menerus mengalir. Juga terdengar suara keran air yang terus-menerus hidup.
“Pemilik kontrakan mengetuk pintu namun tidak ada respons. Kemudian pemilik kontrakan membuka pintu dengan kunci cadangan. Setelah terbuka diketahui korban sudah tak bernyawa dengan posisi tertelungkup,” pungkasnya.
Disampaikan Wahyu, di tempat kejadian perkara (TKP), Unit Reskrim Polsek Balaraja melakukan pemeriksaan. Hasil dari pemeriksaan tidak ditemukan luka atau bekas kekerasan lain. Selain itu, saat korban ditemukan tidak bernyawa, pintu juga terkunci dari dalam.
“Tidak ditemukan benda-benda atau hal-hal yang mencurigakan di TKP dan tidak ada harta benda yang hilang,” tandasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post