SATELITNEWS.ID, SERANG—Bupati dan Walikota yang ada di Provinsi Banten disurati secara resmi oleh jajaran Direksi dan Komisaris Bank Banten. Mereka diberitahukan akan ada penjualan saham Bank Banten, dengan harapan memborong saham yang akan dijual pada April mendatang.
Dirut Bank Banten, Fahmi Bagus Mahesa mengungkapkan, rencana penjualan saham sebanyak 4 miliar lembar diharapkan dapat terjual habis dan diborong oleh masyarakat, termasuk dengan delapan pemerintah kabupaten/kota (pemkab/pemkot) se Provinsi Banten.
“Kita nanti akan mengirimkan surat kepada bupati dan walikota di Banten agar ikut membeli saham, karena keterlibatan pemkab dan pemkot dalam kepemilikan saham Bank Banten akan memajukan lebih cepat lagi bagi kemajuan bank, dan tentunya masyarakat Banten,” ungkapnya.
Senada diungkapkan Plt Komisaris Utama Bank Banten, Media Warman. Menurut dia, bukan hanya pemkab dan pemkot se Banten saja yang berpartisipasi dalam membeli saham. Akan tetapi seluruh lapisan masyarakat baik yang ada didaerah maupun diluar.
“Kita harapkan semuanya ikut terlibat. Ini untuk kemajuan bersama. Harapan dari kita semua dengan Bank Banten maju, tumbuh pesat, maka dampaknya juga aka terimbas kepada pembangunan,” katanya.
Dihubungi melalui telpon genggamnya, Ketua Komisi III DPRD Banten, Gembong R Sumedhi mendukung langkah Bank Banten yang dengan terang dan tegas meminta kepada kabupaten/kota agar ikut membeli saham bank tersebut.
“Saya setuju sekali upaya dari Bank Banten menyurati bupati dan walikota supaya mereka juga nanti memberi kontlstrubusi dan memborong saham Bank Banten. Karena bank itu kan bukan hanya milik Pemprov Banten, akan tetapi juga milik kabupaten/kota,” ujarnya.
Pihaknya juga masih berfikir rasional jika selama ini pemkab dan pemkot se Banten belum juga merasa tertarik untuk memilki saham plat merah milik pemprov.
“Saya pikir masih wajar ada keraguan dari mereka (kabupaten/kota) belum memberikan respon positif. Memang sejak berdiri sampai dengan sekarang belum menunjukan performace nya kurang menunjukan positif. Dan saya sangat yakin dengan adanya penjualan saham ini akan menjadi baik, dan bupati/walikota sekarang ini sudah saatnya memberikan suportnya,” harapnya.
Tak hanya itu saja, Gembong juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk turut serta memberikan dukungannya. “Kalau bisa masyarakat Banten dimanapun berada, dan memiliki kemampuan keuangan, jangan ragu untuk membeli saham Bank Banten. Kita pun, khususnya di Komisi III sudah memilki komitmen ikut terlibat nanti saat saham itu mulai dijual, kita akan beli saham Bank Banten. Ini juga bentuk komitmen kita,” paparnya.
Adapun harga nominal per lembar sahamnya yang hanya Rp8, diakui Gembong sangat realitis dan sesuai dengan harga pasar. “Harga itu saya rasa cukup baik. Karena awalnyaakan dibandrol minimal Rp3 per lembar,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bank Banten pada April mendatang akan menjual saham sebanyak 400 miliar dengan harga per lembarnya Rp8. Langkah ini sudah mendapatkan persetujuan dan pembahasan bersama dengan lembaga berwenang dan pemilik saham.
Penjualan saham Bank Banten, dapat dilakukan setelah sebelumnya pada Rabu (26/2) lalu digelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau Right Issue, di Bursa Efek Jakarta. (rus/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post