SATELITNEWS.ID, SERANG—Rumah milik Cati, warga RT 03/15 lingkungan Sempu Seroja, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang roboh sebagian akibat longsor yang terjadi karena hujan lebat pada malam Senin yang lalu. Hingga saat ini, belum diketahui kerugian yang terjadi akibat kejadian tersebut.
Salah seorang warga setempat yang melihat kejadian tersebut, Sofiuddin, mengatakan saat itu memang hujan sedang lebat. Sekitar pukul 21:00 malam, terjadi longsor dan mengakibatkan dapur dan kamar mandi amblas.
“Kejadiannya sekitar jam 9 malam, jadi kejadiannya itu mendadak. Jadi yang longsor itu dapur dulu baru kamar mandi,” ujar Sofiuddin, Senin (2/3).
Sementara itu, Walikota Serang, Syafrudin, ditemani oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, dan Kepala DPUPR Kota Serang, M. Ridwan, meninjau kondisi rumah tersebut.
Syafrudin seusai meninjau rumah itu mengatakan bahwa Pemkot Serang tidak akan tinggal diam melihat warganya terkena musibah. Oleh karena itu, dirinya dan berbagai OPD terkait akan ikut membantu.
“Sudah saya lihat sendiri, tadi juga saya sudah lihat dan sepertinya harus ada dari Pemerintah. Dari saya pribadi ada, dari OPD lainnya juga ada. Dari Dinsos, dari BPBD, insyaAllah juga dari PUPR akan membantu juga,” katanya kepada awak media seusai meninjau.
Ia mengatakan, material longsor saat ini masih menutup akses jalan masyarakat. Untuk membersihkannya, masih menunggu kedatangan alat bantu untuk membersihkannya.
“Nanti juga akan dibuatkan semacam turap secepatnya, agar menjaga tanah tidak longsor dan kejadian longsor seperti ini tidak kembali terjadi,” terangnya.
Kalaksa BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, mengatakan bahwa BPBD Kota Serang dalam menangani kejadian tersebut pihaknya telah memberikan bantuan kedaruratan.
“Jadi memang kebutuhan darurat yah, bukan kebutuhan permanen. Seperti makanan siap saji, perlengkapan tidur. Kalau untuk pembangunan kembali, itu tupoksinya di OPD lain,” katanya.
Menurutnya, dalam kurun waktu 2020 ini sudah terjadi 17 kasus rumah roboh. Namun untuk rumah tersebut memiliki kasus yang berbeda. Sebab, rumah itu menggunakan bahan bangunan yang cukup bagus dan kokoh. Hanya saja, posisinya yang di lereng membuat rumah tersebut menjadi roboh.
“Jadi kalau mayoritas, utamanya di Kasemen, rumah roboh itu akibat bangunannya menggunakan bata mentah. Kalau ini menggunakan bata yang bagus, menggunakan baja, hanya saja posisinya yang ada di lereng dan terkena dampak longsor,” tandasnya. (dzh/bnn)
Diskusi tentang ini post