SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Korban meninggal akibat kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang terjadi pada Rabu, (08/09/2021) bertambah tiga. Sehingga total korban meninggal menjadi 44 jiwa.
Ketiga korban meninggal itu setelah sempat dirawat di RSU Kabupaten Tangerang. Mereka tak dapat bertahan lantaran luka bakar di atas 80 persen. “Betul korban terakhir meninggal jam 07.00 WIB dengan luas luka bakar diatas 60 persen,” kata Humas RSU Kabupaten Tangerang, Hilwani, (09/09/2021).
Kata dia ketiga korban meninggal dengan waktu yang berbeda. Yang pertama meninggal pada pukul 03.00, lalu kedua pukul 06.00 dan yang ketiga pukul 07.00 WIB. “Yang pertama dan kedua luka bakar diatas 80 persen,” ungkap Hilwani.
Selanjutnya, jenazah tersebut dibawa ke RS Polri Kramatjati Jakarta Timur. Langkah selanjutnya yang meninggal ini kita sudah dibawa ke instalasi pemulasaraan jenazah kemudian ke Polri (keramat jati),” jelas Hilwani.
Diketahui, akibat dari kebakaran tersebut 41 warga binaan meninggal karena tak sempat diselamatkan. Jumlah warga binaan meninggal bertambah menjadi 44. Menyusul warga binaan yang meninggal di RSU Kabupaten Tangerang. Sedangkan, luka-luka 80 orang. 70 dirawat di klinik Lapas Kelas 1 Tangerang, 8 lainnya di RSU Kabupaten Tangerang.
“Ada penambahan pasien dari klinik Lapas dua orang. Jadi total yang kita rawat ada 7. Penambahan semalem 10 orang lalu meninggal 3. Jadi totalnya 7,” kata Hilwani.
Dua korban itu, sambung Hilwani, sebelumnya hanya dirawat di Poliklinik Lapas Kelas I A Tangerang. “Dua korban itu bisa dikatakan kondisinya ringan dan sedang,” tukasnya.
Dia membeberkan, satu korban hanya mengalami luka robek dan patah tulang pada kaki akibat melompat setinggi dua meter. Satu lainnya dengan luka bakar luasnya 20 persen dan tidak ada trauma di jalan nafasnya.
“Sementara, sebanyak delapan narapidana atau warga binaan yang sebelumnya telah mendapatkan perawatan di RSUD dua diantaranya saat ini kondisinya mulai membaik, yakni untuk yang luka bakar 30 persen,” tuturnya. “Sementara yang di atas 30 persen sampai 98 persen dengan trauma jalan nafas kondisinya masih dalam pemantauan ketat,” sambung Hilwani. (irfan)