SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Persita Tangerang gagal memanfaatkan kesempatan emas untuk naik peringkat klasemen BRI Liga 1 2021/2022. Pendekar Cisadane harus tetap berada di urutan 10 klasemen sementara setelah tak bisa mengalahkan Persik Kediri pada pertandingan di Stadion Kompyang, Selasa (15/3).
Persita harus puas dengan tambahan satu poin dari pertandingan itu setelah bermain imbang 1-1. Poin yang dikantongi skuad Widodo Cahyono Putro kini berjumlah 38, hasil dari 9 menang, 11 kalah dan 11 imbang. Mereka berada di urutan 10 klasemen sementara. Angka sama dimiliki Persik Kediri di urutan 9. Namun Persik unggul head to head karena berhasil menang pada pertandingan putaran pertama.
Pertandingan berjalan sengit sejak menit awal. Kedua tim saling silih berganti melancarkan serangan dan mampu menciptakan beberapa peluang. Namun sulit bagi Persita dan juga Persik untuk memecah kebuntuan. Penyelesaian akhir dari kedua tim masih belum maksimal. Pada menit 41, Persik berhasil mencetak gol keunggulannya atas Persita. Eksekusi penalti yang dilakukan Youssef Ezzejjari yang membawa tim berjuluk Macan Putih unggul.
Memulai babak kedua, Persita berjuang keras untuk bisa memberi gol balasan. Skuad asuhan Widodo Cahyono Putro mencoba terus-menerus.
Memasuki menit ke-53, tendangan terukur dari Harrison Cardoso masih bisa diantisipasi kiper Persik Kediri, Dikri Yusron.
Pada menit ke-74, Youssef Ezzejjari melakukan tusukan ke dalam kotak penalti dan mengakhiri dengan sepakan keras. Beruntung, bola yang ditendangan Youssef Ezzejjari diselamatkan tiang kiri gawang.
Gol penyama kedudukan Persita Tangerang menjadi 1-1 tercipta pada menit ke-82. Sontekan Kasim Botan yang berada di dalam kotak penalti setelah menerima umpan Altalariq Ballah sukses menggetarkan jala gawang lawan. Hingga penghujung laga, skor 1-1 menjadi hasil akhir.
Hanya meraih satu poin dari pekan ke-31 tidak lantas mengecilkan hati Widodo Cahyono Putro dan skuadnya. Satu poin tetap disyukuri. Meskipun menurut Widodo seharusnya Persita bisa raih poin penuh.
“Pertandingan tadi memang sangat menegangkan kalau menurut saya. Menegangkan karena banyak hal-hal yang menjadi emosional bagi kedua tim. Tapi kita patut syukuri kita bisa meraih poin. Meskipun tadi seharusnya kemungkinan tadi kita bisa dapat poin full,” ungkapnya usai pertandingan.
Mengenai perombakan pemain yang terjadi di babak kedua, Widodo tak ingin berkomentar panjang lebar. Salah satunya soal Taylon Correa, striker asing Persita yang memulai pertandingan dari bangku cadangan dan baru diturunkan di babak kedua.
“Ya pertimbangannya karena kami tahu, kami paham karena kami yang setiap hari sama mereka. Jadi harus menit keberapa dia (Taylon) turun. Setelah Nur tadi sudah tidak bisa istilahnya efektif lagi, kita mencoba Taylon untuk membongkar pertahanan mereka. Ternyata meskipun dia tidak mencetak gol tapi sedikit konsentrasi pertahanan mereka fokusnya ke Taylon,” jelas Widodo.
Sementara itu, Kasim Botan yang mencetak gol perdananya bersama Persita juga bersyukur atas raihan satu poin oleh timnya. “Alhamdulillah. Baik, hari ini kami mendapatkan satu poin, tetap kami syukuri. Terima kasih kerja samanya, Kerja teman-teman,kerja keras pelatih, pemain. Dan ke depannya kami berusaha lebih biar mempertahankan peringkat 10 besar,” ujar pemain bernomor punggung 77 ini. Kasim, yang sebelumnya bermain di Liga 2 pun mengakui, persaingan dan tekanan di Liga 1 jauh berbeda dari Liga 2. Tapi ia terus memicu diri untuk bisa menampilkan permainan terbaiknya, seberapa pun tingginya tekanan di tiap pertandingan.
“Mungkin yang Liga 1 tekanannya lebih tinggi. Terus pemain juga bagus-bagus, pengalaman, susah juga kita lewati. Tapi berusaha lagi, berusaha keras untuk bermain bagus biar pelatih kasih kepercayaan pada pemain,” tutup Kasim. (gatot)