SATELITNEWS.ID,SERANG—Pemerintah Kota Serang dijanjikan bantuan pembangunan rumah terdampak banjir oleh Pemerintah Provinsi Banten. Namun, hal itu tak kunjung ada informasi lebih lanjut, bahkan sudah hampir sebulan sejak bencana banjir melanda wilayah Kota Serang pada awal bulan Maret.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Serang, Syafrudin, usai menyerahkan bantuan kepada ahli waris korban banjir meninggal di Aula ruang kerja Wali Kota, Kamis (31/3). Ia mengatakan bahwa bantuan dari Pemerintah kota lebih cepat tersalurkan meskipun harus menggunakan anggaran dana tak terduga (DTT) yang melalui prosedur cukup rumit.
“Bantuan provinsi belum, bantuan kota lebih cepat, sudah diajukan (ke Pemprov), verifikasi ke bawah sudah tapi bantuannya belum,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya pihak Pemerintah Provinsi menjanjikan bantuan berupa pembangunan rumah terdampak banjir dengan kategori rusak berat. Meskipun demikian, hingga saat ini pihaknya tak lagi mendapatkan informasi perihal bantuan tersebut.
“Sebelumnya Provinsi akan membantu sebanyak 50, rumah tapi sampai hari ini belum. Kriteria rumah yang dibantu oleh Provinsi yaitu kriteria rusak berat,” tuturnya.
Syafrudin memastikan bahwa seluruh rumah yang terdampak banjir baik ringan, sedang dan berat akan mendapatkan bantuan. Bahkan, untuk rumah yang di bantaran pun akan diberikan bantuan, namun masih dalam pengkajian.
“Kita bantu semua, asal ada surat kepemilikan tanah. (Rumah di bantaran) Belum diberikan bantuan, masih kita kaji mungkin semacam kadeudeuh, karena rumahnya itu tidak ada status,” ucapnya.
Saat pemberian bantuan, Syafrudin didampingi ASDA 1, Kepala Disdukcapil Kota Serang, Perwakilan Camat dan Lurah. Hadir pula 5 ahli waris yang masing-masing menerima bantuan sebesar Rp10 juta.
Dalam sambutannya, Syafrudin mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan permohonan maaf kepada para ahli waris atas keterlambatan bantuan yang diberikan, karena memang harus melalui prosedur terlebih dahulu.
“Meskipun bantuan yang diberikan tidak begitu besar, tetapi mudah-mudahan bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Salah satu orangtua korban, Sulkiyah, mengungkapkan bahwa anak pertamanya menjadi korban saat banjir susulan dan hanyut bersama rekannya. Kata dia, posisi keduanya saat itu tengah berupaya menyelamatkan diri dari banjir dengan posisi bergendongan.
“Berdua gendongan, terpeleset. Sebisanya bantuan ini saya pakai untuk aqiqahan anak saya yang menjadi korban dan keperluan lainnya. Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Serang, insyaallah ini sangat membantu,” ungkap Sulkiyah.
Sementara, ayah dari korban atas nama Aldi, Endi Suandi, mengaku anaknya terpeleset saat bersama dengan putra Sulkiyah. Ia mengatakan anaknya ingin menyebrang dan terbawa arus banjir susulan yang mencapai lebih dari leher orang dewasa.
“Saya akui kalau berenang dia jago, tapi namanya musibah. Terimakasih kepada pemerintah Kota Serang atas bantuan yang diberikan, semoga saya dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya,” tandas Endi. (muf/bnn/gatot)