RANGKASBITUNG, SNID–Sedikitnya 1.140 kepala keluarga mengungsi korban banjir bandang dan longsor memilih mengungsi, Jumat (03/01). Warga memilih mengungsi di tujuh posko yang disediakan Pemkab Lebak untuk menghindari hal tak diinginkan.
Pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda enam kecamatan mengakibatkan sebanyak rumah 1.246 rusak berat dan 520 rumah mengalami rusak ringan.”Upaya kita yang terpenting menyelamatkan warga yang terdampak, maka untuk saat ini ada 1140 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di enam kecamatan mengungsi di tujuh posko yang telah disediakan,” kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, saat melakukan peninjauan titik longsor di Kecamatan Lebak Gedong, kemarin.
Iti menjelaskan, untuk saat ini tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas Banten, TNI, dan Polri masih melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak bencana.”Saat ini kita masih melakukan evakuasi terhadap warga yang terisolir dibebera daerah,” kata Iti.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Lebak, tidak hanya merusak rumah warga melainkan ada 3 sekolah yaitu SMPN 4 Lebak Gedong dan SDN 1 dan 2 Banjaririgasi yang rusak berat, bahkan ada 26 unit jembatan baik jembatan permanen maupun gantung yang rusak berat (putus).”Ada beberap daerah yang terisolir, jadi kita utamakan evakuasi terhadap warga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” terang Iti.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Madlias mengatakan, untuk saat ini bantuan kedaruratan terus disalurkan kepada titik posko yang tersebar di enam kecamatan tersebut.Selain itu, bantuan logistik baik dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Lebak maupun dari para dermawan terus mengalir.”Alhamdulilah untuk persediaan logistik kebencaan aman. Sandang pangan untuk menutupi kebutuhan warga yang terdampak sangat penting,” tandasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post