SATELITNEWS.ID, PONDOK AREN—Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menemukan pelanggaran terhadap aturan pembatasan sisial bersekala besar (PSBB) saat melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi check point, Sabtu (18/4) malam. Airin menemukan mobil berpenumpang lebih dari 50 persen kapasitas tempat duduk.
Airin melakukan pemantauan dengan mengunjungi check point Pondok Aren, Exit Tol Boulevard, Perumahan Kebayoran Garden, kelurahan Parigi Baru, Rawa Buntu, hingga mengunjungi petugas Pemakaman di kantor Perkimta di Tekno Rawa Buntu, pada Sabtu (18/4) malam. Saat meninjau check point di posko Exit Tol Boulevard Pondok Aren, Walikota Tangsel melihat pelanggaran pada mobil pribadi yang penumpangnya melebihi aturan yang berlaku. Melihat hal tersebut dirinya langsung mengingatkan para pengendara.
“Kita mengingatkan dan memberikan sosialisasi kepada warga yang belum tahu mengenai penerapan PSBB ini, agar mereka memahami dan mengikuti aturan yang ada untuk mencegah penyebaran virus covid -19 ini di Kota Tangsel,” ungkapnya.
Di Pondok Aren, airin menemukan pelanggaran dilakukan 13 mobil. Namun, tidak ditemukan pelanggaran terkait kewajiban memakai masker.
“Alhamdulillah, mereka sudah peduli dalam penggunaan masker di saat pandemi wabah covid ini,” ujarnya.
Setelah dari check point Pondok Aren, Airin meninjau perumahan Kebayoran Garden. “Di perumahan ini ada alat deteksi dini untuk pengecekan Covid yang dibuat oleh warga perumahan dengan menggunakan aplikasi mandiri,” jelasnya.
Dari Kebayoran Garden, Walikota berkunjung ke RT6/5 Parigi Baru, disana selama 15 menit, Airin yang menggunakan pakaian berwarna coklat muda ini memberikan sosialisasi kepada warga.
“Kami mengingatkan warga untuk tetap menggunakan masker, jaga jarak dan meminta kerjasamanya untuk mensukseskan PSBB di Kota Tangsel,” jelasnya.
Setelah melakukan sosialisasi kepada warga, Airin kembali memantau check point di Rawa Buntu. Di sana, Airin menemukan 50 persen pelanggaran kendaraan roda empat yang penumpangnya melebihi tiga orang dan pengendara sepeda motor yang tidak memakai sarung tangan.
Selesai memantau check point di Rawa Buntu Airin memberikan semangat dan dukungannya kepada pegawai Dinas Pemakaman yang bekerjaselama 24 jam dan aparat pemerintah kota tangsel yang ikut serta terjun ke lapangan dalam rangka memantau pelaksanaan PSBB hari pertama ini.
“Saya memberikan semangat dan apresiasi kepada mereka, serta petugas medis, petugas dinas Perhubungan, Satpol PP, PMI, Kepolisian,TNI,PMI, dan juga seluruh aparat pemkot lainnya yang telah membantu kami dalam melawan covid-19 ini,” ungkapnya.
Petugas Satpol PP Kota Tangsel Iskandar, menjelaskan, meski ada pelanggaran dihari pertama ini belum diberikan sanksi namun memberikan sosialisasi kepada warga untuk membantu Pemkot Tangsel untuk memutus rantai penyebaran covid ini.
“Untuk yang melanggar, kita suruh turun untuk pindah ke kursi belakang,” jelasnya.
Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie juga melakukan peninjauan langsung pelaksanaan PSBB di beberapa titik. Dia mengungkapkan bahwa dari hasil pemantauan petugas yang berjaga di titik check point tersebut warga Kota Tangsel sudah menyadari pentingnya penggunaan masker.
”Ya tadi sudah dapat laporan, jika masker di posko masih tersedia, artinya memang warga Tangsel sudah menyadari penggunaan masker pada saat berkegiatan di luar rumah,” ujar Benyamin saat diwawancarai.
Namun sampai saat ini dipastikan bahwa masih ada masyarakat yang belum tahu pelaksanaan PSBB ini. Misalnya, pengendara motor yang dilarang untuk ditumpangi dua orang sekaligus. Selain itu juga jumlah penumpang di dalam mobil yang harus dibatasi.
”Itu terus kami sosialisasikan bahwa tidak boleh berboncengan, terus juga jumlah penumpang dalam mobil juga tidak boleh berlebih. Itu kami beritahukan kepada masyarakat melalui check point,” ujar Benyamin.
Wakapolres Tangsel Kompol Stephanus Luckyto mengatakan, mayoritas pelanggaran itu dilakukan oleh pengemudi roda empat ataupun roda dua di masing-masing posko check point yang tersebar di tujuh wilayah.
“Sejauh ini pelanggaran PSBB di Tangsel masih cukup banyak karena mungkin ini hari pertama,” ucap Luckyto saat mengecek posko Check Point Sandratek, di Jalan Ir. H. Juanda, Rempoa, Ciputat Timur.
Luckyto memprediksi sudah terdapat lebih dari 50 pengendara yang telah melanggar sejak pagi tadi di seluruh posko check point.
Pemantaua PSBB juga dilakukan Gubernur Banten Wahidin Halim di hari pertama pelaksanaan di Kota Tangerang, Sabtu (18/4) pagi. Wahidin datang secara mendadak ke lokasi check point di Jalan Graha Raya dan Pasar Bengkok Kelurahan Sudimara Pinang, Kecamatan Pinang Kota Tangerang. Ia mengenakan t-shirt putih dan celana biru. Di Pasar Bengkok, Wahidin Halim meninjau pelaksanaan arus jalan sistem satu arah berkaitan dengan PSBB.
Sementara di lokasi check point Jalan Graha Raya, sejumlah petugas yang dipimpin Camat Pinang Kaonang memberikan imbauan kepada masyarakat yang melintas di jalan tersebut. Para pengendara yang tidak mengenakan masker diminta untuk pakai masker. Kendaraan roda dua yang berboncengan bila dalam KTP alamatnya beda, maka diminta untuk putar balik. Demikian pula kendaraan roda empat, semua harus mengenakan masker dan jumlah penumpang di dalam mobil tidak boleh lebih dari 50 persen kapasitas muat.
Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan masih ada masyarakat naik motor berboncengan. “Tadi masih ada masyarakat naek motor boncengan. Ngga boleh boncengan ya. Harus dikasih tau,” jelas Gubernur Banten kepada petugas yang berjaga di check point Graha Raya Kecamatan Pinang.
Camat Pinang Kaonang menjelaskan di wilayah Kecamatan Pinang terdapat empat titik check point. Yakni di Jalan Graha Raya Kelurahan Sudimara Pinang, Jalan Mas Mansur Kelurahan Kunciran, Jalan Jalur Sutra Boulevard Kelurahan Panunggangan Timur dan Jalan Boulevard (Serenade Lake) Kelurahan Panunggangan ditambah pengalihan arus lalulintas sistem satu arah di Pasar Bengkok Kelurahan Sudimara Pinang pukul 06.00 – 10.00 WIB. (jarkasih/made/gatot)
Diskusi tentang ini post