SATELITNEWS.COM, LEBAK—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyebut wilayah Kota Rangkasbitung memiliki garis Sesar Baribis. Ini berarti gempa berpotensi terjadi. Oleh karenanya, masyarakat harus tetap waspada.
“Entah kapan waktunya, tapi Sesar Baribis itu sudah masuk di dalam peta gempa, oleh pusat gempa pada tahun 2017. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada untuk dari potensi bencana tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, Selasa (20/12/2022).
Menurut Febby, pusat gempa nasional bahwa Sesar Baribis itu, sudah terpetakan. Yang awalnya hanya sampai di wilayah Jawa Barat saja, tapi dimulai dari Pegunungan Kenceng hingga daerah Jawa Barat. “Terpetakannya itu, Sesar Baribis dimulai dari pegunungan Kendeng, sampai terpetakannya yang paling jauh itu untuk sesar Baribis awal, hanya sampai ke daerah Jawa Barat,” ujarnya.
“Sesar Baribis itu, bukan sesar baru, bukan seperti Sesar Cugenang yang kemarin. Sebab, gempa yang terjadi di Cianjur disinyalir bukan karena Sesar Cimandiri. Itu merupakan sesar baru,” timpal Febby.
Kemudian ada lagi penelitian baik dari peneliti Australia maupun peneliti dari Indonesia. Katanya bahwa potensi Sesar Baribis tersebut tidak hanya berdasarkan pada peta gempa 2017. Dari hasil penelitian bahwa Sesar Baribis, disebutkan memanjang hingga wilayah Kabupaten Lebak, tepatnya di Kota Rangkasbitung.
Sesar Baribis itu, lanjut Febby tidak terhenti pada peta gempa 2017. Tapi berdasarkan hasil-hasil penelitian baik Dr. Danny Hilman Natawidjaja dari ITB maupun peneliti dari Australia, bahwa Sesar Baribis itu memanjang tidak hanya pada peta kawasan yang dikeluarkan oleh Pusgem (Pusat Gempa) pada 2017. Tapi disinyalir memanjang sampai ke Rangkasbitung. “Potensi yang dihasilkan oleh Sesar Baribis memiliki kekuatan 4 Magnitudo hingga 5,8 Magnitudo. Yang potensinya ada di Kota Rangkasbitung,” ujar Febby.
Adanya potensi tersebut BPBD Lebak terus melakukan mitigasi bencana kepada masyarakat untuk mengurangi segala kemungkinan terjadi. Wilayah Rangkasbitung, merupakan ibukota dari Kabupaten Lebak, karena sebagai pusat pemerintah dan ekonomi. Rangkasbitung juga merupakan wilayah strategis karena dekat dengan Ibukota Jakarta.
“Peta gempa terbaru sedang diusulkan ke Pusat Gempa. Jadi perlu menyampaikan bahwa ada hal ilmiah. Karena ilmu pengetahuan pasti berbicara ada hal-hal kebaruan,” katanya. “Kita enggak bisa bilang, di peta gempa itu enggak ada Sesar Baribis sampai Rangkas. Tapi kita harus tahu bahwa urusan bencana ini perlu dengan hal-hal baru,” timpalnya.
“Potensi gempa oleh Sesar Baribis, itu hanya ada di Kota Rangkasbitung, tidak pada wilayah Kabupaten Lebak lainya. Kita enggak bicara Kabupaten Lebak, tapi yang terpetakan berdasarkan hasil penelitian oleh orang-orang ahli geologi, terutama yang sudah dipublikasikan,” Febby menegakskan.
Tidak seperti sesar lainnya yang aktif, seperti Sesar Cimandiri itu begerak. Bagaimana Sesar Opak di Jawa Timur sering bergerak, atau Sesar Lembang. Menurut Febvy beda dengan sesar-sesar itu, Sesar Baribis ini tertidur cukup lama. Bagi para peneliti ini yang menjadi sebuah pertanyaan.
“Kira-kira kenapa masih mengunci, kenapa di sesar ini masih terkunci di lapisan. Jadi menurut orang geologi, kenapa Sesar Baribis yang memanjang ke Rangkas ini aktivitas kegempaannya kecil. Karena itu masih terkunci,” tandasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post