SATELITNEWS.COM, TANGERANG–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI meraih beberapa capaian gemilang jelang berakhirnya tahun 2022. Secara keseluruhan, kinerja keuangan BRI terjaga ditambah implementasi transformasi BRIvolution 2.0 dalam mewujudkan visi BRI sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion, di tahun 2025.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI mampu mempertahankan Predikat World’s Largest Public Companies in Indonesia dan Naik Peringkat. Bahkan bank khusus wong cilik ini dinobatkan menjadi perusahaan publik terbesar di Indonesia dalam pemeringkatan Forbes 2022 Global 2000 World’s Largest Public Companies in Indonesia.
“Adapun secara internasional, BRI menempati ranking ke-349 dunia atau naik peringkat dari urutan ke-362 pada tahun lalu,” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (29/12).
Mengutip situs resmi Forbes, terdapat tujuh perusahaan publik di Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut, dan empat di antaranya adalah perusahaan BUMN. Untuk meraih posisi bergengsi tersebut, terdapat empat aspek yang dinilai oleh Forbes. Yakni dari aspek sales, profit, assets, dan tentunya market value.
“Prestasi tersebut merupakan bukti bahwa pihaknya mampu menjaga kinerja positif yang berkelanjutan dengan manajemen risiko yang sangat terukur,” sebut Sunarso.
Dari sisi kinerja keuangan, BRI mampu membukukan laba Rp 39,31 triliun atau tumbuh 106,14 persen yoy (year on year) dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Meski merupakan pencapaian tiga kuartal, namun pencapaian laba ini menjadi yang tertinggi untuk BRI dan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Menurut Sunarso, strategic Responses BRI dalam mengoptimalisasi bisnis di tengah tantangan dinamika ekonomi global dan inflasi, menjadi kunci utama di balik kesuksesan perseroan mendulang laba hingga Rp 39,31 triliun.
Kemudian komitmen kuat transformasi digital terus dilakukan BRI untuk memberikan kemudahan akses masyarakat terhadap layanan perbankan. Kemudahan layanan yang didorong melalui Super Apps BRImo pun menuai respon positif dari masyarakat.
Hal ini ditunjukkan dari volume transaksi finansial melalui BRImo yang berhasil menembus Rp 2.084 triliun per Oktober 2022 atau tumbuh dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Berbanding lurus dengan itu, users BRImo pun melesat 73,55 persen yoy menjadi 22,37 users pada Oktober 2022,” katanya.
Sunarso melanjutkan, BRI terus memacu perkembangan layanan Agen BRILink untuk mendorong inklusi dan layanan yang lebih dekat dengan masyarakat. Jumlah Agen BRILink sampai September 2022 sudah mencapai Rp 597.177 agen atau meningkat 25,7 persen yoy.
Total nasabah yang bertransaksi lewat Agen BRILink sepanjang sembilan bulan tahun ini mencapai 799 juta transaksi atau tumbuh 21,6 persen yoy dengan volume transaksi tembus Rp 963 triliun.
Lalu, sejak setahun pendirian Holding Ultra Mikro antara BRI dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), integrasi layanan co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) kini telah mencapai 1.003 lokasi.
Melalui SENYUM, Holding Ultra Mikro berhasil mengintegrasikan lebih dari 34 juta nasabah ultra mikro untuk kemudian diberdayakan agar ‘naik kelas’.
“BRI mampu selamatkan 3,9 juta pelaku UMKM dengan melakukan restrukturisasi kredit Covid-19 untuk menyelamatkan bisnis UMKM, per September 2020 dengan nilai Rp 256,1 triliun. Kini, restrukturisasi kredit di BRI terus melandai seiring pemulihan ekonomi terjadi. Posisi pada kuartal III tahun 2022, restrukturiasi kredit di BRI telah menurun menjadi Rp 116,45 triliun,” ungkapnya.
Tak hanya itu, BRI juga terus memperkuat komitmen sebagai role model penerapan Environmental, Social, & Governance (ESG). Komitmen kuat tersebut diwujudkan melalui capaian pembiayaan berkelanjutan di BRI yang menyentuh Rp 671,1 triliun atau setara 66,6 persen dari total kredit yang disalurkan pada kuartal III-2022.
Selanjutnya Program Desa BRILian merupakan program inkubasi yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa. Pengembangan desa tersebut tentunya melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul. Serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s).
“Hingga November 2022, BRI telah memberdayakan lebih dari 2.182 Desa BRILiaN di seluruh Indonesia, di mana 552 di antaranya adalah desa wisata,” jelas Sunarso.
Atas kinerja impresifnya, BRI pun mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari berbagai lembaga melalui capaian sebanyak 167 penghargaan baik dari domestik maupun internasional di tahun ini. Jumlah penghargaan tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (rm)
Diskusi tentang ini post