SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Hampir dua pekan kebocoran pipa jaringan distribusi utama (JDU) di bawah rel kereta api Stasiun Tanah Tinggi Kota Tangerang berlangsung. Namun hingga kemarin, perbaikannya belum juga dapat dilakukan. Para pelanggan Perumdam Tirta Benteng yang terkena dampak kerusakan tersebut pun harus bisa bersabar.
Kebocoran pipa milik Perumdm Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang yang mengalirkan air bersih kepada 9.000 pelanggan Perumdam Tirta Benteng (TB) itu terjadi pada Kamis (22/12) lalu. Untuk dapat memperbaikinya, Perumdam TKR membutuhkan izin dari PT Kereta Api Indonesia.
Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan pihaknya sudah menerima surat perihal permohonan perbaikan pipa di bawah rel. PT KAI juga telah melakukan konfirmasi dengan tim prasarana pihak Perumdam TKR terkait kebocoran pipa di bawah rel tersebut. Selain itu, pihaknya sudah melakukan inspeksi bersama ke lokasi.
Namun kata Eva, PT KAI membutuhkan surat lanjutan dari Perumdam TKR untuk dapat memberikan izin perbaikan. Yakni, surat yang berisikan tentang rencana detail perbaikan.
“Nah, surat terkait detail perbaikan dan lain-lain belum,” ujarnya, saat dikonfirmasi melalui gawai, Selasa (3/1).
Eva menunggu surat detail metode perbaikan, mulai dari tanggal pelaksanaan dan semacamnya. Hal itu terjadi lantaran nantinya perbaikan yang dilakukan oleh Perumda TKR tidak bisa sembarangan sebab berada di area jalur rel kereta api.
“Artinya, izin diberikan setelah adanya kelengkapan, termasuk surat yang saya katakan tadi, baru nanti keluar perizinan karena berkaitan keamanan dan keselamatan, jadi tidak bisa sembarangan,” jelasnya.
Pantauan di lokasi, petugas PT KAI sedang melakukan perbaikan bantalan rel kereta di lokasi bocornya pipa JDU. Bantalan rel diganti karena air dari pipa JDU yang bocor tidak mengalir. Suryadi, petugas maintenance track PT KAI menyatakan pihaknya harus membuat celah dengan mengosongkan satu lubang bantalan rel kereta agar air bisa mengalir keluar.
“Aman kalau cuma satu lubang bantalan dibolongin, yang penting biar airnya ngalir,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, akibat bocornya pipa, terdapat kurang lebih 9.000 pelanggan Perumdam Tirta Benteng yang terdampak di wilayah satu, diantaranya Perumahan Moderland, Bumi Mas Raya, Mahkota Mas, Kompleks Sitanala, sebagian Kecamatan Tangerang, Kebon Besar, Batuceper, dan Tanah Tinggi terdampak. Debit air ke pelanggan harus dikurangi guna mengurangi kebocoran yang lebih besar. Bahkan ada pula yang tidak mendapatkan kiriman air.
Direktur Perumda Tirta Benteng, Sumarya mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) terkait perbaikan pipa JDU tersebut.
“Itu, kan, masih tanggungjawab teman-teman Kabupaten (PDAM TKR), kita sudah koordinasi,”imbuhnya.
Humas PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Yunis mengatakan, bahwa untuk perbaikan pipa yang bocor, pihaknya harus menunggu perizinan dari pihak PT KAI. Karena, pipa yang bocor berada di bawah lintasan kereta api. Dia juga mengatakan permintaan maafnya kepada pelanggan PDAM atas ketidaknyaman terkait adanya kebocoran pipa.
“Pertama kami meminta maaf, kepada para konsumen. Untuk perbaikan, kita menunggu izin dari PT KAI terlebih dahulu, karena kan nanti ada pembongkaran, tidak mungkin tanpa adanya persetujuan dari PT KAI,” ujarnya.
Yunis mengaku, belum mengetahui apa penyebab keboroan pipa di bawah rel kereta api dekat Stasiun Tanah Tinggi Kota Tangerang. Namun, dia menduga hal itu dikarenakan getaran dan tekanan kereta yang melintas.
“Belum diketahui penyebabnya tapi sepertinya karena getaran dan tekanan kereta yang melintas,” tambahnya. (mg3)
Diskusi tentang ini post