SATELITNEWS.COM, SERANG–Pembangunan ruas jalan Pakupatan – Palima, sampai saat ini tak juga kunjung selesai. Padahal, pembangunan jalan pelebaran dan betonisasi yang sudah mulai dilakukan sejak era kepemimpinan Wahidin Halim – Andika Hazrumy, sejak tahun 2017 – 2022 lalu.
Meski sebagian besar tampak sudah selesai, namun sampai saat ini masih tetap menyisakan di sejumlah titik yang belum selesai, yang sebagian besar terdapat di sekitar Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), dari Perempatan Palima hingga ke Perempatan Boru.
“Target kita Palima – Boru selesai tahun ini,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, Rabu (25/1/2023).
Arlan mengaku, pihaknya telah mengalokasikan anggaran total Rp 43 miliar untuk membereskan pekerjaan di ruas tersebut pada APBD atau anggaran pendapatan dan belanja daerah Pemprov Banten tahun 2023.
Anggaran sebesar itu masing-masing Rp 23 Miliar untuk pembebasan lahannya dan Rp 20 Miliar sisanya untuk biaya pembangunan fisik jalannya.
Terkait tak kunjung beresnya pembangunan di ruas Palima – Pakupatan secara keseluruhan, Arlan mengatakan, hal itu disebabkan oleh terkendalanya penyelesaian pembangunannya oleh persoalan pembebasan lahannya.
Disebutkan Arlan, setidaknya ada sekitar 14 bidang lahan milik warga yang seharusnya dibebaskan namun belum dilakukan karena belum lengkapnya dokumen kepemilikan lahan dimaksud.
“Kendala lahan, dokumen belum lengkap, jadi belum bisa dilakukan pembayaran di 14 bidang yang tersisa,” kata Arlan.
Karena persoalan tersebut, lanjutnya sampai saat ini pihaknya juga belum melelang pekerjaan di ruas jalan tersebut kepada pihak ketiga untuk segera dikerjakan.
Arlan mengaku, Pemprov Banten ingin memastikan terlebih dahulu persoalan dokumen lahan yang akan dibebaskan. “Belum lelang, masih tunggu kesiapan BPN (badan pertanahan nasional) soal pembebasan lahannya,” kata dia.
Arlan juga mengungkapkan, dalam waktu dekat ini DPRD Banten telah mengagendakan untuk melakukan pertemuan dengan BPN Banten untuk memastikan hal tersebut. “Selasa depan rencananya DPR mau ketemu BPN,” tambahnya.
Disinggung mengenai lambatnya progress pembanguna jalan di ruas Palima – Pakupatan, meski padahal sudah dimulai sejak era Wahidin – Andika, Arlan menjawab, “Iya itu tadi (kendala lahan). Tapi kan sudah berprogres lah dari 2021,” ujarnya lagi.
Pada kesempatan tersebut, lebih jauh Arlan juga mengungkapkan, pihaknya saat ini juga tengah menargetkan untuk melanjutkan pembangunan jalan di ruas Palima – Pasar Teneng (Anyer, Kabupaten Serang).
“Pasar Teneng sama kendalanya lahan. Tahun ini rencananya penetapan lokasi, supaya di perubahan (APBD 2023 Perubahan) bisa dianggarkan pembebsan lahannya dan di (APBD) 2024 untuk pembangunannya,” terangnya.
Selain pembangunan jalan, Pemprov juga akan membangun fly over di atas perlintasan kereta api di Lingkungan Bogeg, Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Serang, Kota Serang. Pembangunan itu sesuai jadwal yang direncanakan baru bisa dilakukan pada tahun 2025.
“Tahun depan kita targetkan pembebasan lahannya dulu,” tandasnya lagi.
Pembebasan lahan sendiri, lanjutnya, untuk segmen fly over Bogeg itu akan menjadi prioritas utama dari beberapa titik lahan yang belum selesai dibebaskan pada ruas jalan Pakupatan-Palima.Arlan mengaku, pihaknya juga sudah melakukan kordinasi dengan pihak PT KAI terkait rencana pembangunan fly over itu.
“Mereka justru mendorong itu, karena kondisi simpang dan jalan itu tidak seimbang,” ucapnya.
Dikatakan Arlan, untuk pembebasan yang akan dilakukantahun depan itu sekitar 700 meter. Sedangkan untuk panjang jembatannya sendiri 350 meter dengan fly over di atasnya sekitar 70 meter.
“Lebar jembatannya sekitar 35 meter, dengan lebar jalan mencapai 28 meter,” imbuhnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post