satelitnews.com, SAJIRA –Pasca putusnya jembatan permanen di Kampung Sajira Barat, Kecamatan Sajira, akibat diterjang banjir bandang beberapa hari lalu. Puluhan siswa dan masyarakat lainnya, nekat menggunakan perahu karet menyeberangi Sungai Ciberang agar aktivitasnya tetap bisa berjalan.
Informasi yang dihimpun Satelit News, dengan bantuan petugas serta alat perahu karet yang disediakan pemerintah, aktivitas menyeberang berjalan lancar. Mereka (warga) harus rela bertaruh nyawa menyeberangi sungai yang masih berwarna cokelat pasca banjir terjadi. Dengan rasa cemas sungai itu tetap mereka lalui agar aktivitasnya bisa berjalan lancar. ”Kami terpaksa menggunakan perahu keret untuk menyeberang lantaran jembatan permanen terputus akibat di terjang banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu,’ kata Siti Alya, seorang guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sajira, kemarin.
Menurutnya, walaupun jembatan terputus, nampak terlihat antusias para siswa untuk menjalankan kegiatan belajarnya menuju sekolah yang setiap hari mereka tempati walaupun harus menyeberang dengan perahu karet.”Meski dihantui rasa takut, namun saya dan siswa tetap bersemangat untuk berangkat ke sekolah meski dengan menaiki perahu karet,” katanya.
Pasca putusnya jembatan serta agar aktivitas masyarakat tidak terganggu, pihaknya berharap jembatan yang menghubungkan Kecamatan Sajira dengan Kecamatan Muncang ini bisa segera diperbaiki.”Jembatan yang rusak agar segara diperbaiki biar warga di sekitar bisa kembali menggunakan jembatan tersebut untuk berkativitas seperti biasnya,’ tandasnya.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Lebak, selain mengakibatkan ribuan rumah rusak berat, dan ringan. Terdapat 28 jembatan baik permanen maupun non permanen yang rusak berat (putus) akibat diterjang bencana tersebut. Tidak hanya rumah dan jembatan sedikitnya ada 19 sekolah yang terdampak, empat diantaranya mengalami rusak berat, serta menelan korban jiwa sebanyak 9 orang satu diantaranya masih dilakukan pencarian.
Dalam hal ini, Pemkab Lebak tengah melakukan pendataan terhadap kerusakan rumah, jembatan, jalan dan sekolah. Tidak hanya itu, Pemkab Lebak juga masih melakukan evakuasi serta pendistribusian logistik kepada warga yang berada di pengungsian.”Untuk jembatan kita masih melakukan pendataan, untuk data sementara itu ada 28 jembatan yang mengalami rusak,’ kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.
Iti menambahkan untuk semenatara ini, pihaknya masih memfokuskan penanganan korban bancana terkena banjir bandang dengan memenuhi kebutuhan sandang pangannya. Sedangkan untuk perbaikan itu akan dirapatkan terlebih dahulu.”Kita fokus terhadap penangan korban, dan memenuhi sandang pangannya,’ tandasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post