SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Belakangan ini telur HE (Hatching Egg) yang merupakan telur infertil atau telur yang tidak bisa diteteskan menjadi anak ayam atau DOC (day old chicken), marak di pasaran. Dijual dengan harga miring tak sedikit membuat warga berbondong-bondong memburunya.
Padahal, pemerintah telah melarang agar telur dengan ciri berwarna putih mencolok itu tidak diedarkan secara bebas di pasaran apalagi dikonsumsi masyarakat. Sebab, bisa membahayakan kesehatan manusia.
Upaya pencegahannya, belum lama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menyisir sejumlah toko sembako di Pasar Rangkasbitung dan Kecamatan Cibadak.
Kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi warga agar tak menjual telur tertunas HE. Dari hasil penyisiran petugas gabungan Dinas Peternakan (Distanak), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Satpol PP masih menemukan adanya telur HE yang dijual secara bebas.
Sesuai, Permentan No 32/Permentan/PK.230/2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi. Dalam Bab III pasal 13 disebutkan, pelaku usaha integrasi, pembibit GPS, pembibit PS, pelaku usaha mandiri dan koperasi dilarang memperjualbelikan telur tertunas dan infertil sebagai telur konsumsi.
“Telur HE mudah rusak karena memiliki masa simpan pendek sehingga berpotensi merugikan kesehatan masyarakat,” kata Kepala Dinas Perternakan Lebak, Rahmat Yuniar, kemarin.
Memang, menurut Rahmat, telur HE masih aman dikonsumsi jika masa simpan tidak lebih dari tujuh hari sejak pertama keluar dari farm. “Karena itu (telur HE) ada usia pakai. Nantinya telur itu selama tujuh hari oke masih bagus. Sedangkan setelah lewat tujuh hari itu tidak layak konsumsi,” tuturnya.
Dalam telur HE, ungkap Rahmat, jika diteropong dengan cahaya akan tampak bagian telur yang tidak tembus cahaya karena terhalang oleh embrio (bakal tunas anak ayam). Dan jika telur dipecah pada bagian kuning telur akan nampak titik ataupun bercak darah yang merupakan embrio. “Saran kita jangan dijual bebaskan, dan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsinya,” harapnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post