SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Juventus memenangi laga Derby d’Italia melawan Inter Milan. Bianconeri menang 1-0 berkat gol Filip Kostic.
Duel Inter vs Juventus dalam lanjutan Liga Italia digelar di Giuseppe Meazza, Senin (20/3/2023) dini hari WIB. Satu-satunya gol Juventus diciptakan Kostic pada menit ke-23.
Dengan hasil ini, Juventus kini mengumpulkan 41 poin di urutan ketujuh klasemen Liga Italia. Sementara Inter tertahan di peringkat ketiga dengan 50 poin.
Pelatih Inter Simone Inzaghi menilai Adrien Rabiot melakukan handball dalam proses gol Juventus. Rabiot dinilai melakukan handball dalam proses terciptanya gol Kostic. Namun, setelah pengecekan yang cukup lama, VAR tidak menemukan rekaman video dengan sudut kamera yang meyakinkan untuk menganulir gol tersebut.
Inzaghi pun geram dengan keputusan wasit. Dia menyebut kekalahan Inter ini sulit diterima. “Ada kekecewaan yang pahit setelah kekalahan yang terjadi dengan cara seperti ini,” ujar Inzaghi kepada DAZN.
“Kami sudah bilang bahwa kami tidak akan bicara soal ini setelah Monza pada Januari, karena sesuatu yang sangat serius terjadi. Malam ini, sesuatu yang sama seriusnya terjadi.”
“Kami kebobolan gol yang tidak bisa diterima di era VAR. Lebih tidak bisa diterima lagi dan tidak hormat karena mereka bilang tidak ada rekaman yang jelas. Kami sebal dan menuntut respek.”
“Bicara soal permainan sebagai pelatih itu sulit setelah apa yang terjadi. Saya melihat 20 gambar yang berbeda yang menunjukkan itu lengannya,” kata Inzaghi menambahkan.
Di sisi lain, pelatih Juventus Massimiliano Allegri enggan membahas kontroversi soal kemungkinan handball yang dilakukan Adrien Rabiot sebelum gol ke gawang Inter Milan. Allegri tak mau membesar-besarkannya. “Jangan bikin saya marah… Keputusan wasit harus diterima, mereka bisa saja menguntungkan atau merugikan,” ujar Allegri seperti dilansir Football Italia.
“Kami tidak heboh setelah yang terjadi di laga melawan Salernitana, lalu awal musim ini melawan Inter, gol kami dianulir dan mereka tidak bisa memutuskan apakah itu handball atau tidak.”
“Soal ini, Juve gentlemen, kami tidak membesar-besarkan masalah. Bicara soal sepakbola, bukan wasit,” kata Allegri.
Sementara itu, Napoli semakin jauh meninggalkan para rival di klasemen sementara Serie A musim ini. Jika tak ada aral melintang, mereka sudah bisa mengunci scudetto pada 30 April mendatang.
Hingga pekan ke-27, Napoli sudah mengumpulkan 71 poin usai menggasak Torino 4-0 akhir pekan lalu. Skuad asuhan Luciano Spalletti kini unggul 19 poin dari Lazio yang berada di urutan kedua dan baru saja menumbangkan AS Roma 1-0 di derby ibu kota.
Dengan 11 laga tersisa, Lazio paling banyak hanya bisa menambah 33 poin hingga akhir musim, dengan asumsi Ciro Immobile dkk menang terus, sehingga poin maksimal mereka menjadi 85 poin. Napoli bisa melewati batas tersebut di lima laga ke depan.
Syaratnya, mereka harus mengalahkan AC Milan (2 April), Lecce (8 April), Hellas Verona (16 April), Juventus (23 April), dan Salernitana (30 April). Jika semua laga itu dimenangkan (+15 poin), Napoli dipastikan menjadi juara Serie A musim ini.
Namun upaya untuk ke sana memang tak bisa dibilang mudah, terutama jika melihat jadwal. Dari lima laga tersebut, ada Lecce, Verona, dan Salernitana yang sedang berupaya selamat dari degradasi. Milan dan Juventus sedang mengejar tiket ke Liga Champions.
Di antara lima laga itu, Napoli juga akan melawan Milan dua kali di perempatfinal Liga Champions. Ada tujuh laga dalam sebulan yang harus dijalani Khvicha Kvaratskhelia dkk. Fisik dan mental Partenopei betul-betul teruji di sini.
Napoli bisa menyegel scudetto lebih cepat jika mereka terus menang selama bulan April di Serie A dan Lazio terpeleset di sejumlah laga, namun jika Napoli yang terpeleset, maka perburuan gelar scudetto akan berlanjut ke bulan berikutnya.
Sudah 33 tahun berlalu sejak terakhir kali Napoli menjadi kampiun Liga Italia. Saat itu, mereka masih diperkuat Diego Maradona, Ciro Ferrara, hingga GIanfranco Zola. (dm)
Diskusi tentang ini post