SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Spanyol tanpa taring saat melawat ke markas Skotlandia. Alhasil, Tim Matador keok dan mencatatkan rekor buruk.
Usai mengalahkan Norwegia 3-0 pada laga perdana Grup A Kualifikasi Euro 2024, Spanyol melawat ke Hampden Park, Rabu (29/3/2023) dini hari WIB, untuk bertemu Skotlandia.
Spanyol jelas lebih diunggulkan menang mengingat mereka unggul kualitas skuad. Tapi, bola itu bulat dan Skotlandia membuktikan kualitas pemain tidak selamanya menjamin kemenangan.
Tuan rumah yang kalah penguasaan bola malah mampu tampil efektif dengan menciptakan sembilan attempts, tiga di antaranya on goal. Spanyol yang menguasai 72 persen ball possesion malah cuma bikin delapan tembakan, dengan tiga tepat sasaran.
Skotlandia mengakhiri laga dengan kemenangan 2-0 berkat sepasang gol Scott McTominay di masing-masing babak. Bagi Spanyol, hasil ini mencoreng catatan apik mereka di Kualifikasi Piala Eropa.
Opta menyebut Spanyol untuk pertama kalinya kalah di kualifikasi tersebut setelah terakhir takluk 0-2 dari Swedia pada Oktober 2006 atau sekitar 16,5 tahun lalu!
Spanyol untuk pertama kalinya juga di ajang Euro menderita kekalahan dengan marjin dua gol, setelah dari Italia pada Juni 2016. Pelatih Luis de la Fuente juga jadi pelatih pertama sejak Vicente Miera pada September 1991, yang kalah di laga tandang perdananya.
“Skotlandia punya tim yang luar biasa kuat. Mereka sangat kuat secara fisik dengan beberapa pemain berkualitas. Tapi terlalu dini untuk memprediksi seperti apa grup ini bakal berjalan. Masih ada enam laga,” ujar De La Fuente terkait peluang timnya lolos ke putaran final.
“Saya tidak senang dengan kekalahan ini, tapi kami bisa berpikir soal masa depan. Saya puas dengan beberapa pergerakan yang sudah kami latih dan dilakukan di lapangan. Kami masih bisa memoles mereka, meningkatkan, dan memperbaiki serangan mereka,” De La Fuente menambahkan seperti dikutip The Athletic.
Meski demikian, Luis de la Fuente senang melihat performa timnya saatnya menghadapi Skotlandia. Sayang, hasilnya mengecewakan; Tim Matador malah kalah. “Laga berjalan sesuai prediksi kami. Memang ini laga yang sulit dan sangat ketat. Kami punya banyak peluang untuk bikin gol, tapi tidak bisa menuntaskannya. Tapi, secara keseluruhan, saya senang melihat performa tim. Tim ini punya masa depan cerah,” ujar De La Fuente di The Athletic.
“Kekalahan ini tidak akan mengubah rencana kami secara keseluruhan. Masih ada enam laga tersisa sehingga kami akan coba memenangi semuanya. Kami akan tetap bekerja keras dan semoga mendapat hasil yang diinginkan.”
Sementara itu, Rodri kesal dengan permainan Skotlandia saat mengalahkan Spanyol. The Tartan Army dianggap tidak niat main serius dan cuma mau bertahan.
Spanyol yang diunggulkan di atas kertas bermain dominan sedari menit awal dengan menguasai 72 persen ball possesion. Tapi, Spanyol kesulitan membuat peluang karena “Cuma” bikin total delapan attempts sepanjang 90 menit, dengan tiga mengarah ke gawang.
Skotlandia yang mengandalkan serangan balik mampu membuat total tiga shot on target dari sembilan kali percobaan. Spanyol dibuat tak berkutik oleh Skotlandia yang akhirnya menang 2-0 lewat brace Scott McTominay.
Kekalahan yang mengejutkan untuk Spanyol mengingat mereka unggul segala-galanya dari Skotlandia. Namun, taktik Steve Clarke yang memainkan formasi 5-3-2 membuat Spanyol kesulitan mengembangkan permainan.
Permainan Skotlandia ini lantas bikin Rodri kesal bukan main. Sebab Skotlandia dianggap tidak niat main dan cuma membuang-buang waktu. “Anda memang harus menghormati cara mereka bermain, tapi buat saya itu sampah. Selalu buang-buang waktu, memprovokasi, mereka kerap terjatuh,” ujar Rodri kepada Viaplay.
“Buat saya ini bukan sepakbola. Anda harus bergerak agar permainan terus berjalan. Wasit harusnya bisa bertindak, tapi dia tidak berkata apapun.”
“Sedikit membuat kami frustrasi karena kami ingin menang. Sulit jika lawan selalu membuang waktu. Tapi itulah senjata Andalan mereka. Kami harusnya bisa menggunakan senjata kami dan kami akan belajar untuk laga selanjutnya.”
“Kami maunya selalu bertarung, tapi ini tidak seperti itu. Banyak membuang waktu, empat sampai lima pemain pura-pura terjatuh, tapi semua tergantung wasit, bukan kami.” (dm)
Diskusi tentang ini post