SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG–Bupati Pandeglang Irna Narulita, menginstruksikan kepada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), agar membangun kerja sama yang baik dan meningkatkan kekompakan.
Tindakan itu harus dilakukan, agar penanganan stunting di Kabupaten Pandeglang berjalan optimal, dan jumlah anak yang terkena penyakit terus berkurang setiap tahunnya.
Kata Irna, sejauh ini jumlah anak yang mengalami stunting terus berkurang setiap tahunnya. Pada tahun 2018 kata dia, 37,5 persen anak di Pandeglang mengalami stunting. Dua tahun kemudian, berkurang menjadi 29,5 persen, dan di tahun 2023 berkurang lagi menjadi 24 persen atau sebanyak 2.840 anak.
“Kita targetkan, agar lima atau enam tahun ke depan jumlah anak yang terkena stunting terus berkurang hingga nol persen. Sejauh ini, tren penyakit itu terus berkurang setiap tahunnya,” kata Irna, Selasa (22/8/2023).
Menurut Irna, penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu OPD saja, melainkan semua pihak terkait memiliki kewajiban yang sama. Oleh karena itu, semua pihak terkait harus bisa bekerja sama dan berkolaborasi dengan baik.
“Enggak bisa sendiri-sendiri, harus bersama-sama. Jangan juga, ah ini mah OPD ini dulu yang jalan, kita belakangan. Enggak bisa begitu, harus bersama-sama,” tandasnya.
Irna juga mengaku optimistis, Kabupaten Pandeglang bisa bebas dari stunting. Apabila semua pihak terkait bisa terus meningkatkan kerja sama, dan kolaborasi dalam penanganan persoalan tersebut.
“Kita harus optimis dan yakin, bisa mengatasi stunting. Makanya, kita harus sama-sama bekerja jangan sendiri-sendiri, harus kompak,” tegasnya.
Irna menyarankan kepada semua OPD terkait, agar bisa membangun atau membuat program kerja yang saling berhubungan, agar penanganan stunting berjalan cepat.
“Program kerja OPD terkait, harus saling terintegrasi dan jangan sendiri-sendiri. Kita yakin penanganannya akan cepat apabila begitu,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada kader Posyandu, agar terus melakukan edukasi tentang penanganan stunting. Khususnya dimulai dari ibu-ibu hamil, atau yang memiliki anak balita, maupun kepada para calon pengantin.
“Para kader Posyandu, harus proaktif dalam mensosialisasikan masalah stunting ke masyarakat. Sebab dengan aktif memberikan penyuluhan ataupun sosialisasi mengenai stunting dan pencegahannya, maka masalah stunting dapat dicegah sejak dini,” ujarnya lagi.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang Jaenal Mutaqin mengatakan, ada beberapa hal yang sudah dilakukan instansinya untuk menangani persoalan stunting. Mulai dari upaya pencegahan, hingga pengobatan bagi anak yang mengalami penyakit tersebut.
“Kita juga melakukan sosialisasi dan pelatihan, dalam rangka peningkatan kapasitas kader Posyandu. Upaya peningkatan kapasitas itu, agar kader Posyandu bisa membantu menekan angka stunting,” imbuhnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post