SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Selama bulan Juli-Agustus 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat, seluas 50 hektare lahan gambut terbakar. Peristiwa itu diduga akibat kemarau panjang atau El-Nino.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan, selama dua bulan terakhir ini, sedikitnya ada 49 kasus kebakaran ilalang di Kabupaten Tangerang, dan 40 kasus kebakaran lapak limbah serta bangunan atau rumah.
“Total kasus kebakaran selama Juli-Agustus ada 89 kasus. Terakhir tadi sore (kemarin, red) kebakaran ilalang terjadi di Perum Pesona Wibawa Praja RT07/RW06, Desa Jeuingjing, Kecamatan Cisoka,” kata Ujat Sudrajat kepada Satelit News, Rabu (30/8).
Dari sekian banyaknya kasus kebakaran lahan gambut di Kabupaten Tangerang, Ujat mencatat bahwa ada 50 hektare lahan yang terbakar dan berhasil dipadamkan.
Kata Ujat, kebakaran lahan gambut di wilayah Kabupaten Tangerang ini tersebar di sembilan kecamatan, diantaranya Kecamatan Keresek, Gunung Kaler, Kronjo, Sindang Jaya, Cisoka, Curug, dan lain sebagainya.
Menurut Ujat, terjadinya kebakaran lahan atau ilalang kering, diduga adanya kesengajaan dari masyarakat sekitar atau pemilik lahan. Namun, guna memastikan dugaan itu benar, pihaknya telah menyerahkan penyelidikan itu kepada pihak berwajib.
“Dugaannya, memang sengaja dibakar dan membakar sampah lalu merembet ke ilalang. Dalam upaya melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, membuat petugas Damkar mendapat tantangan tersendiri. Mengingat musim kemarau dan ilalang menjadi kering, cukup sulit api dijinakan,” kata Ujat.
Untuk meminimalisir terjadinya kebakaran ilalang atau lahan gambut, Ujat telah melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait, untuk memberikan imbauan kepada masyarakat tentang pelarangan kegiatan pembakaran lahan ataupun sampah secara sembarangan.
“Kita minta kepada masyarakat yang mengetahui adanya kebakaran lahan untuk segera melaporkan ke BPBD. Jika diketahui ada kegiatan pembakaran lahan, agar segera juga melaporkannya ke pihak berwenang,” katanya.
Sementara itu, Komandan Regu Pemadam Kebakaran pada BPBD Kabupaten Tangerang, Margono Agus menambahkan, saat ini kebakaran ilalang lebih mendominasi dibandingkan kebakaran bangunan. Hal itu disebabkan, masyarakat yang menganggap remeh dampak pembakaran sampah.
“Kebakaran ilalang lebih tinggi dua bulan terakhir ini. Saya rasa karena menganggap remehnya dampak pembakaran sampah. Maka dari itu, masyarakat harus sadar dan ikut menjaga lingkungan. Karena, dampak pembakaran sampah ini, selain menimbulkan kebakaran, juga akan menyebabkan polusi udara yang saat ini sedang menjadi sorotan,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post