SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Perkembangan teknologi komunikasi digital sekarang ini, telah menyebabkan disrupsi dalam industri media massa termasuk di Indonesia.
Teknologi mempengaruhi semua bidang, mulai dari proses produksi konten media hingga distribusinya.
Teknologi komunikasi sendiri, juga telah memberikan banyak pengaruh pada peran media, terutama pada model bisnis media massa di era digital yang juga mengalami perubahan yang drastis.
Industri media, saat ini memiliki tantangan baru di era digital. Media harus tetap bertahan, dengan tumbuh pesatnya media-media digital saat ini.
Hal inipun dibenarkan oleh Prof Sihabudin, M.Si, selaku Dekan FISIP Untirta, dalam sambutannya pada Diskusi Contemporary Issues and Reserch Trend, Senin (18/9/2023), di Ruang Serba Guna FISIP Untirta.
Prof Sihabudin menyatakan, teknologi saat ini sudah melaju lebih pesat, sekarang betapa mudahnya kita untuk melakukan komunikasi, jika pada beberapa tahun lalu kita masih menggunakan media surat yang memakan waktu.
“Sekarang dengan teknologi, dapat meringkas semuanya melalui penggunaan media komunikasi digital, dan ini menjadi trend kebaruan dalam ranah teknologi komunikasi,” kata Sihabudin, Senin (18/9/2023).
Diskusi Media Digital dan Trend Riset kali ini, turut menghadirkan pembicara dari praktisi media Teguh Firmansyah selaku Redaktur Republika dan Husnan Nurjuman dari akademisi FISIP Untirta.
Pada diskusinya, Teguh menyatakan agar industry media cetak khususnya untuk dapat bertahan dengan dilakukan membuat saluran baru melalui media online, selain itu juga dapat melalui E-Papper, selanjutnya melalui media social agar dapat menaikan engagement dan ini dirasa penting untuk bertahan dalam industry media di era digital.
“Hingga Januari 2023, terdapat 1.711 perusahaan media yang terverifikasi dewan pers, dari jumlah tersebut 902 berada pada ranah digital,” ujar Teguh.
Hal ini, tambahnya, berdampak dari persaingan dalam industry media dan ini menyebabkan kualitas berita yang menurun, serta muncul banyaknya plagiat tanpa adanya konfirmasi.
Hal senada, juga dituturkan oleh Husnan Nurjuman, mengenai trend dan perkembangan media di era digital.
Dalam diskusinya, Husnan menyatakan, saat ini setiap orang dapat memiliki medianya masing-masing, seperti tiktok, Instagram youtube, mereka berlomba lomba mempromosikan branding nya secara personal kepada khalayak. Karena trend media saat ini bersifat personal bukan Lembaga atau korporasi.
Dalam kesempatan diskusi kali ini, turut juga diresmikan Pusat Kajian Digital Media Komunikasi Untirta, dimana pusat kajian ini memiliki Cita-cita, untuk turut berkontribusi dalam membangun hubungan antara komunitas akademik dengan publik dalam khasanah komunikasi.
Visi DG Comms sendiri adalah, menjadi pusat penelitian, pusat data, pelatihan, dan pemberdayaan komunikasi media digital di Indonesia.
Puspita Asri Praceka, yang dikukuhkan sebagai ketua kajian memaparkan DG Comms akan beruang lingkup pada pengolahan database elektronik dan digital, diskusi, seminar dan konferensi serta jasa konsultasi di bidang komunikasi digital. (mardiana)
Diskusi tentang ini post