SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Dua kali memimpin di kandang sendiri, Manchester United malah kalah. ‘Setan Merah’ sedang mengalami mimpi buruk di Theatre of Dreams, Old Trafford.
Manchester United kalah 2-3 saat menjamu Galatasaray di Old Trafford, Rabu (4/10/2023) dini hari WIB, pada Matchday 2 Liga Champions. MU sejatinya memulai dengan cukup baik dan sudah unggul lewat Rasmus Hojlund pada menit ke-17.
Tapi sinyal kerapuhan itu sudah terlihat saat mereka kebobolan gol balasan oleh Wilfried Zaha pada menit ke-23. Skor 1-1 bertahan sampai turun minum.
Hojlund kembali membawa MU unggul pada menit ke-67. Tapi lagi-lagi tak bertahan lama karena Kerem Akturkoglu menyamakan skor empat menit kemudian.
Kartu merah Casemiro pada menit ke-77 menambah runyam situasi. Mauro Icardi pun membenamkan MU dengan golnya pada menit ke-81, menebus kegagalan penaltinya yang sebelumnya melenceng.
Ini menjadi kekalahan kedua beruntun MU di Old Trafford. Akhir pekan kemarin, mereka dibungkam Crystal Palace 0-1 pada lanjutan Liga Inggris.
Setelah musim lalu tampak menjanjikan, finis ketiga Premier League dan menjuarai Piala Liga Inggris, penampilan sejauh ini memberikan kesan bahwa momentum itu pudar. MU kini tercecer di posisi 10 liga dan berada di dasar Grup A Liga Champions tanpa poin dari dua pertandingan.
Gelandang MU Christian Eriksen mengakui ada banyak aspek yang perlu diperbaiki. Salah satunya soal eror-eror yang mudah terjadi. “Ini sangat mengecewakan. Ruang ganti sangat sunyi. Saya rasa kami sempat punya periode bagus di pertandingan,” ujar Eriksen kepada TNT Sports dikutip BBC.
“Saya rasa ini bukan soal kepercayaan diri. Ini soal kewaspadaan dan ketajaman dan keputusan-keputusan keliru di waktu yang tidak tepat. Banyak sekali yang perlu dilakukan. Ini soal detail-detail.”
“Kalau kami tak bikin kesalahan, kami tak akan kebobolan seperti itu. Untungnya ini masih di awal kompetisi dan kami tahu banyak pertandingan lagi untuk dimainkan,” cetusnya.
Manajer Erik ten Hag tidak menampik, kalau Manchester United lagi di masa sulit. Hal itulah yang membuat timnya bermain kurang percaya diri. “Musim lalu kami brilian, lebih dari yang diharapkan. Tapi awal musim ini, ada kesenjangan,” jelasnya dilansir dari The Guardian.
“Kami sedang berada dalam periode yang sulit. Tetapi, kami akan bangkit bersama, berjuang bersama, dan tetap bersatu. Kami tahu, kami akan melakukan hal yang lebih baik lagi,” sambungnya.
Erik ten Hag enggan mencari-cari alasan. Badai cedera yang datang tak mau dijadikan Ten Hag sebagai kambing hitam. “Baiklah, sisi kiri kami tidak seimbang (karena cedera-red). Namun, tidak ada alasan,” tegasnya.
Erik ten Hag menutup, Manchester United sebenarnya sudah tampil oke. Namun memang, kesalahan demi kesalahan jadi bumerang buat timnya sendiri. “Saya melihat permainan sudah mulai cari, ada semangat, dan para pemain berjuang maksimal. Kami sudah unggul dua kali di laga ini, lalu ada kesalahan dan kami mendapat hukuman,” cetusnya.
“Saya tahu, sepakbola adalah permainan dengan penuh kesalahan. Tetapi, kami akan bangkit,” tutupnya.
Galatasaray tampil berani dan ladeni permainan cepat nan keras Manchester United. Bagi penyerang Wilfried Zaha, timnya memang datang untuk menang dan tidak takut dengan angkernya Old Trafford. “Kami datang ke sini untuk menang dan menunjukkan perjuangan kami untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan. Semua orang tahu betapa bertalentanya skuad Man United, tapi kami tidak takut,” jelasnya dilansir dari situs resmi UEFA.
“Kami sudah berlatih dengan baik dan lihatlah betapa bertalentanya kami. Kami tetap tenang dan gol saya sangat bermakna karena yang pertama di kompetisi ini,” tambahnya.
Hasil itu membawa Galatasaray tempati peringkat kedua Grup A Liga Champions sementara dengan empat poin dari dua laga, minus dua poin dari Bayern Munich di posisi puncak. Copenhagen berada di posisi ketiga dengan satu poin dan Manchester United ada di posisi keempat alias terbuncit dengan nol poin. (dm)
Diskusi tentang ini post