SATELITNEWS.ID, TANGSEL—Mewabahnya virus Corona berdampak pada merosotnya pendapatan asli daerah (PAD). Pemkot Tangerang Selatan menyebutkan realisasi PAD saat ini baru 20 persen dari target tahun ini lantaran terkena dampak pandemi virus Corona atau Covid-19.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan nilai PAD dalam tahun berjalan ini mengalami kontraksi dikarenakan berbagai sumber PAD cenderung lesu akibat pandemi Covid-19.
“Makanya ekonomi kita longgarkan supaya pendapatan naik lagi. Karena kebutuhan anggaran tetap bertambah dan harus membiayai belanja gugus tugas penanganan Covid-19,” ujar Benyamin, Selasa (16/6).
Capaian PAD dalam tahun berjalan ini memang terbilang turun dalam apabila dibandingkan dengan realisasi Juni 2019. Kala itu, Pemkot Tangerang Selatan dapat merealisasikan PAD hingga 50-60 persen dari target.
Benyamin mengungkapkan realisasi PAD dalam tahun berjalan ini sebagian besar disokong oleh dua jenis pajak daerah yakni pajak bumi dan bangunan perdesaan perkotaan (PBB-P2) dan pajak reklame.
Untuk PBB, ia optimistis realisasi penerimaannya mencapai Rp250 miliar sampai akhir Juni 2020 atau 30 persen dari target yang ditetapkan. Sayang, ia tidak memerinci sumbangan setoran dari pajak reklame.
“Pajak reklame mengalami pertumbuhan meski tipis. Tekanan penerimaan terjadi pada bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) karena lesunya pasar properti tahun ini,” tuturnya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan, Pemkot Tangerang Selatan menargetkan realisasi PAD sebesar Rp2 triliun pada tahun ini.
Dari PAD tersebut, Pemkot Tangerang Selatan menargetkan penerimaan dari pajak daerah mencapai Rp1,71 triliun. Sementara itu, target retribusi daerah tahun ini dipatok sebesar Rp109,87 miliar. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post