SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Universitas Raharja (UR) Tangerang, Selasa (16/4/2024) menggelar dies natalis ke-25 yang digelar di ruang aula. Acara ini sekaligus disertai dengan tasyakuran HUT ke-70 Rektor UR, Dr Po Abas Sunarya.
Selain civitas akademika UR, turut hadir dalam acara ini ialah para kolega antara lain Rektor Universitas Ichsan Satya (UIS) Tangsel Ns Royani M.Kep, Ketua Yayasan Ichsan Pardomuan Simanjuntak, S.H, M.H, Rektor UNIS Tangerang Prof Mustafa Kamil serta sejumlah Pribadi Raharja Kehormatan.
Kegiatan Dies Natalis diawali dengan sidang terbuka senat universitas serta pembacaan sejarah berdirinya Universitas Raharja. Rektor Universitas Raharja Dr Po Abas Sunarya menyatakan, dalam dunia pendidikan tiada hari tanpa karya. Ini artinya, setiap saat, dunia pendidikan tinggi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. “Terlebih pada zaman global yang serba cepat seperti ini kalau kita terlambat maka otomatis akan ditinggal,” ungkapnya.
Untuk itu, kampus harus bisa memperhatikan perkembangan masyarakat global, termasuk di antaranya membenahi manajemen internal. “Itu yang menjadi komitmen kita di Universitas Raharja. Artinya setiap perkembangan yang terjadi lalu kita adopsi, kita kemas dan sesuaikan dengan kondisi kita,” ucapnya. Di Universitas Raharja sendiri ungkapnya seluruh proses pembenahan universitas sudah diprogram dalam rencana strategis (renstra) dan diukur capaiannya.
“Itu dilakukan bukan saja setahun sekali, tapi sudah minggu, sebulan maupun tiap semester. Barulah kemudian dipertanggungjawabkan pada akhir tahun,” ungkapnya. Dia menambahkan, agar bisa mengikuti perkembangan zaman seyogyanya memang butuh energi dan konsentrasi besar.
Sebab telat melakukan antisipasi berarti harus siap terlindas zaman. “Apalagi kini jauh lebih pintar yang muda-muda ketimbang yang tua. Dosen itu adakalanya tertinggal dengan mahasiswa, makanya mereka (dosen) kita pacu untuk terus berinteraksi secara global. Universitas Raharja nggak main-main, kita 95 persen dosen berpangkat akademik,” ucapnya.
Abas menyatakan, untuk meraih pangkat akademik tidaklah mudah. Sebab, tidak cukup dengan jenjang pendidikan S2 maupun S3. “Pangkat akademik itu dosen beneran mulai asisten ahli, lektor, lektor kepala dan guru besar. Oleh karena itu kemapanan itu menjadi bukti yang juga dia bisa terus menyesuaikan dan kita ukur dengan renstra sehingga inilah yang membuat Universitas Raharja tetap bisa eksis mengikuti perkembangan yang ada secara global,” ungkapnya.
Salah satunya adalah mengadakan kerja sama dan kolaborasi dengan kampus internasional. “Seperti hari ini kita mengadakan pertukaran mahasiswa dan dosen di Korsel selama seminggu. Prof Untung (Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Tangerang, Prof Untung Rahardja-red) mengajar di sana sekaligus bawa mahasiswa, nanti yang di Korea ke sini. Inilah bukti bahwa kemajuan yang ada di luar kita serap dan kita formulasikan di kita,” ungkapnya. (made)
Diskusi tentang ini post