SATELITNEWS.COM, LEBAK—Geopark Dome Bayah merupakan program pembangunan Lebak yang tertuang dalam RPJMD 2019-2024. Pemerintah Kabupaten Lebak berharap penetapan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional bisa segera disetujui tahun ini.
“Kami berharap penetapan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional melalui SK Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dapat segera disetujui pada tahun 2024,” kata Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penetapan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional, Rabu (3/7/2024).
Melalui FGD, ada tiga tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah daerah. Pertama, menyampaikan hasil verifikasi teknis (verifikasi dokumen dan penilaian lapangan). Kedua, menyamakan persepsi dengan para pemangku kepentingan dan ketiga yakni meningkatkan peran pemangku kepentingan.
“Sesuai arahan kebijakan pembangunan Lebak yang tertuang dalam RPJMD tahun 2019-2024, di mana puncak terwujudnya visi Kabupaten Lebak sebagai destinasi wisata unggulan basional berbasis potensi lokal dicapai dengan ditetapkannya Geopark Bayah Dome menjadi Geopark Nasional,” terang Iwan.
Melansir situs geoparkbayahdome.com, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 / 2019 tantang Geopark menyebutkan, tamanbumi (Geopark) merupaka sebuah wilayah geografis tunggal atau gabungan yang memiliki situs warisan geologi (geosite) dan bentang alam yang bernilai,terkait aspek warisan geologi, jeragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya.
Kubah Bayah (Bayah Dome) secara geologi sudah cukup di kenal secara internasional, sejak Van Bemmelen, seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda membuat buku tentang Geologi Indonesia yang diterbitkan tahun 1949 yang di dalamnya membahas tentang pembentukan Kubah Bayah.
Kubah Bayah (Bayah Dome) adalah sebuah struktur atau bentang alam gunungapi yang berumur Neogen sampai Kuarter (23 – 0.01 Juta tahun lalu). Bagian tengah dari Bayah Dome tersebut terdiri atas batuan hasil erupsi gunungapi yang terbentuk pada periode waktu tersebut.
Di kawasan Bayah Dome tersebut juga terbentuk cebakan-cebakan emas, perak dan bahan galian logam lainnya yang bernilai ekonomis, sehingga dikenal juga sebagai kawasan “ gold district ” (distrik emas), sehingga kawasan ini sudah dikenal sebagai tambang emas sejak zaman penjajahan (kolonialisme), dan masih tetap berlangsung aktifitas penambangan di beberapa tempat sampai hari ini.
Di bagian utara-tengah, memiliki zona depresi (lembah) yang dikenal sebagai Zona Depresi Citorek dengan komposisi batuan umumnya piroklastik tuf. Sehingga secara internasional, nama Bayah Dome sudah banyak dikenal, khususnya di kalangan para ahli kebumian (geologi), sehingga dikenal pula ada tipe mineralisasi emas Cikotok dan tipe Pongkor.(mulyana)
Diskusi tentang ini post