SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, mengingatkan kepada masyarakat khususnya yang tinggal di pesisir Selat Sunda, agar meningkatkan kewaspadaan. Seiring dengan, munculnya isu potensi megathrust Selat Sunda.
Kepala Pelaksana BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan mengatakan, informasi mengenai kemungkinan terjadinya megathrust di Selat Sunda, benar dan bukan hoax. Oleh karena, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi hal tersebut.
“Seiring dengan keluarnya informasi dari BMKG, megathrust khususnya di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut itu tinggal menunggu waktu. Karena, BMKG sudah menyampaikan seismik gap megathrust Selatan Sunda,” kata Riza, Rabu (21/8/2024).
Riza mengingatkan, kemungkinan megathrust di Selat Sunda bisa terjadi karena berdasarkan penelitian, ada pergerakan atau aktivitas gempa besar, selama 30 tahun terakhir. Oleh karena itu, kepada warga yang berada di sekitar Selat Sunda diharapkan segera mencari tempat lebih tinggi apabila terjadi gempa.
“Jadi bahasa yang disampaikan itu, maksudnya bukan dalam jangka waktu dekat akan terjadi megathrust, itu maksudnya mengingatkan kepada kita untuk selalu waspada kaitan dengan akan terjadinya megathrust,” tambahnya.
Ditanya terkait prediksi terjadinya megathrust tersebut, Riza mengaku, tidak mengetahui hal tersebut. Oleh karena, waktu terjadinya bencana tersebut tidak bisa diprediksi, meski dilakukan penelitian secara intensif dan menggunakan alat canggih.
“Karena banyak kejadian gempa itu tidak bisa diprediksi, secanggih apapun alat sekarang itu tidak bisa memprediksi kapan terjadinya gempa semacam megathrust tadi,” ungkapnya.
Asda I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Pemkab Pandeglang, Doni Hermawan mengatakan, pihaknya sudah mengalokasikan anggaran untuk penanganan kebencanaan termasuk dampak megathrust.
Anggaran tersebut, ada pada pos belanja Tidak Terduga (TT) pada APBD Pandeglang setiap tahunnya.
“Kita daerah, sudah menyiapkan dana Tidak Terduga, Pemerintah Pusat juga otomatis, semua elemen dalam hal tanggap darurat terhadap bencana sudah menyiapkan dana tak terduga untuk memenuhi segala kebutuhan pada saat suatu bencana terjadi,” pungkasnya.
Ditanya terkait besaran anggaran TT yang bisa digunakan, untuk penanganan kebencanaan, Doni mengaku tidak mengetahui secara detail besaran anggaran tersebut.
“Saya tidak begitu hapal jumlahnya, yang pasti pemerintah Kabupaten Pandeglang sudah menyiapkan,” tuturnya.
Doni menerangkan, mekanisme pencairan dana TT harus didasari atas adanya usulan kebutuhan. Seperti pemenuhan kebutuhan logistik saat bencana, atau kebutuhan perbaikan rumah warga yang terdampak.
“Mekanismenya nanti harus diusulkan dulu, kebutuhannya apa, karena yang namanya dana TT itu enggak bisa langsung kita cairkan tanpa adanya usulan berdasarkan kebutuhan,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post