SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Pemkot Tangerang berencana memanggil pengembang perumahaan Garden City. Pemanggilan dilakukan untuk meminta tanggung jawab pihak pengembang terkait banjir yang merendam kawasan tersebut.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan, pihak pengembang membangun perumahan tidak jauh dari ketinggian air Kali Ledug. Akibatnya, perumahan warga menjadi tergenang. “Nanti kita mau cek peil banjirnya seperti apa, supaya masyarakat tidak tergenang,” ujarnya Senin (03/02) di Puspemkot Tangerang.
Arief menyampaikan, Pemkot Tangerang sebenarnya sudah melakukan antisipasi untuk penanggulangan banjir. Namun curah hujan yang turun di luar perkiraan membuat banjir sulit dicegah.
“Pompa sudah kita tambah dari tiga menjadi tujuh, terus pintu Ledug kita tutup lalu dipompa. Tapi air dari belakang tinggi dan air dari depan tepatnya Cirarab juga meluap,” jelasnya.
Karena itu, Arief menyampaikan, dirinya kini sedang berpikir untuk membelokkan air yang berasal dari Pasar Kemis- Kali Ledug ke Jalan Prabu Kiansantang, sehingga tidak melintas ke Perumahan Garden.
Selain itu, Pemkot Tangerang akan segera melakukan penanganan jangka menengah dan panjang terkait banjir yang melanda wilayah Periuk. Sebab menurut Arief, penanganan banjir bukan hanya tugas salah satu OPD saja namun seluruh pemangku kepentingan di Pemkot Tangerang.
“Fokus kita sekarang untuk penanganan jangka menengah dan panjangnya. Nanti kalau turapnya jadi kanan dan kiri di sepanjang Kali Ledug akan bagaimana, paling tidak terantisipasi seperti Perumahan Total Persada,” imbuhnya.
“Untuk OPD yang lain juga tolong bantu. Jangan dikira penanganan banjir hanya tugasnya BPBD, PUPR, Dinsos, Dinkes tapi seperti Dinas Pendidikan terus berikan sosialisasi ke pelajar-pelajar pentingnya menjaga lingkungan,” tukasnya.
Sementara, terkait akses yang terputus banjir Pemerintah Kota Tangerang melalui Disbudpar telah membangun 200 meter jembatan apung dari Jembatan Alamanda hingga Garden City Kelurahan Gebang Raya.
Kabid Pariwisata Disbudpar, Boyke Urif Hermawan, menuturkan, hal ini dilakukan untuk menyambung akses warga yang terputus. Sehingga, aktifitas warga bisa tetap berjalan tanpa kesulitan dengan kondisi ketinggian air 60-90 cm. “Dengan jembatan apung ini, bagi warga yang mau ke pasar, keluar rumah atau beraktivitas lainnya, bisa tetap berjalan,” ungkap Boyke.
Adanya jembatan apung di Garden City, masyarakat merasa terbantu. Seperti salah seorang warga Garden City, Rizka, yang merasakan manfaat dan kemudahan dengan adanya jembatan apung. “Iya nih, alhamdulillah kami jadi tetap bisa beraktifitas. Saya mau ke Pasar Regency mau beli stok makanan di rumah, jadi gak perlu nyemplung ke banjir,” katanya. Diketahui, warga yang ingin naik ke jembatan apung, sebelumnya dibantu petugas di lapangan dengan perahu karet. Hingga kini, warga lalu lalang menggunakan jembatan apung. (made)
Diskusi tentang ini post