SATELITNEWS.ID, SERANG–Sebanyak 170 petani yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB), melakukan aksi jalan kaki dari Medan ke Jakarta untuk menemui Presiden Joko Widodo. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II.
Kini, SPSB dan STMB sudah tiba di Kota Serang, Selasa (4/8). Mereka akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk menemui Presiden Joko Widodo, di Istana Negara.
Seorang petani yang turut aksi jalan kaki dari Medan ke Jakarta, Awan Purba mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk protes kepada PTPN II. Dimana areal lahan dan tempat tinggalnya yang telah tempati sejak tahun 1951 silam, telah digusur paksa oleh korporasi plat merah bernama PTPN II.
“Kami dari SPSB dan STMB, ingin menemui Bapak Presiden di Jakarta,” kata Awan Purba, di Alun-alun Kota Serang, Selasa (4/8).
Katanya, aksi jalan kaki itu sudah beberapa kali dilakukan. Terutama di Medan, Sumatera Utara. Baik jalan kaki ke kantor DPRD Deli Serdang ke kantor Bupati Deli Serdang ke BPN Deli Serdang, dan BPN Sumatera Utara. Namun, tidak ada tanggapan sama sekali atas tuntutan kami.
“Sehingga pada 25 Juni 2020 lalu. Kami memutuskan berjalan kaki ke Jakarta, untuk menemui Bapak Presiden Joko Widodo, guna menuntut keadilan. Karena kami merasa, hanya Pak Presiden lah yang bisa mengambil keputusan atas keadilan yang kami tuntut. Karena kami sekarang di kampong, tidak bisa lagi bercocok tanam, tidak bisa lagi sekolah. Semua sumber pendapatan kami, sudah diserobot oleh PTPN II,” tuturnya.
Ia berharap dengan aksi jalan kaki ini, mendapatkan respon dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Kemudian, tanah-tanah yang sudah dirampas oleh PTPN II, dapat dikembalikan. “Saya berharap, dengan aksi ini dapat di dengar oleh Bapak Presiden. Kami berharap kepada Bapak Presiden, supaya ada keadilan bagi kami dan tanah-tanah yang sudah dirampas oleh PTPN II. Biar kami bisa lagi bercocok tanam lagi, untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sehari – hari,” tambahnya.
Ia-pun mengaku, tidak akan pulang ke Medan, jika Presiden Joko Widodo tidak menemuinya. “Kalau kami tidak ditemui oleh Bapak Presiden, kami nggak akan pulang. Kami tetap menunggu sampai Bapak Presiden menemui kami, di Istana Negara nanti,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post