SATELITNEWS.ID, SERANG–Peran perusahaan untuk terlibat dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya dalam bidang pendidikan, masih minim. Hal itu dikarenakan, dari total 158 perusahaan baru 33 perusahaan yang terlibat dalam forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP).
Hal itu terungkap dalam acara dialog kebijakan, bertema “Peran CSR Dalam Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Serang, di salah satu rumah makan di Kota Serang. Dialog tersebut diselenggarakan oleh Pattiro Banten, didukung oleh Yappika Action.Aid.
Hadir dalam kegiatan tersebut, komunitas sekolah dampingan seperti perwakilan SDN Pamarayan 3, SDN Kedawung, SDN Panyabrangan, dan SDN Bugel, Kepala Bidang CSR PT Indah Kiat Pulp and Paper Dani K Kusumah, Kepala Bidang Sarana Prasarana Pendidikan pada DPKPTB Kabupaten Serang Deni Hartono dan Kepala Bidang SD Dindikbud Kabupaten Serang, Amar Maruf.
Assisten Kordinator program sekolah aman Pattiro Banten, Siti Kholisoh Ahyani mengatakan, dalam pandangannya dari total 158 perusahaan belum semuanya berperan aktif untuk menghibahkan CSR nya dalam pembangunan pendidikan. Terlebih pengelolaan hibah CSR yang masih bersifat mandiri.
“Perlu sekiranya untuk memberikan informasi kepada pemerintah daerah terkait pemberian alokasi Hibah CSR pada institusi pendidikan, hal tersebut demi terciptanya sinkronisasi bantuan, dan alokasi APBD kedepannya,” kata Siti Kholisoh, Rabu (26/8).
Ia berharap kedepan, kepengurusan tim TSP yang baru dapat menggiatkan tanggung jawab sosial perusahaannya di Kabupaten Serang. Agar tidak hanya 33 perusahaan saja yang terlibat, namun akan lebih banyak lagi. Kemudian, sebagai institusi perencanaan pembangunan, keterlibatan BAPPEDA perlu untuk memfasilitatori dan mewadahi forum TSP.
Kepala Bidang CSR PT Indah Kiat Pulp and Paper, Dani K Kusumah mengatakan dalam membantu pendidikan, Indah Kiat memang menjadi perusahaan promotor yang memunculkan gagasan terbentuknya Forum TSP (Tanggungjawab Sosial Perusahaan) di Kabupaten Serang.
TSP sendiri merupakan lembaga yang mencoba mengkoordinasikan seluruh perusahan-peruahaan yang ada di Kabupaten Serang untuk menyalurkan dana CSR nya secara kolektif, melalui program-program yang mendukung penyelesaian persoalan pembangunan yang ada di Kabupaten Serang seperti RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dan sarana prasarana kesehatan dan pendidikan.
Namun demikian, meskipun sudah sejak 2017 TSP terbentuk, akan tetapi sejauh ini keterlibatan perusahaan dalam forum tersebut belum dirasakan maksimal. Karena dalam pengelolaannya dari 158 perusahaan yang ada hanya ada 33 perusahaan yang terlibat di dalam forum tersebut.
“Begitu pula dengan pemanfaatan hibah CSR yang kebijakannya dikembalikan kepada perusahaan masing-masing,” ujarnya.
Sementara, Kepala Bidang Sarana Prasaran Pendidikan pada DPKPTB Kabupaten Serang, Deni Hartono mengatakan, keterlibatan CSR sangat penting dalam pembangunan di Kabupaten Serang. Oleh sebab itu, kedepannya ia berharap CSR dapat memberi informasi kepada pemerintah daerah sampai dengan instisusi apa yang ingin dibantu sehingga dari pemerintah daerah dapat dilakukan realokasi bantuan, guna meminimalisir tumpang tindih bantuan.
Kepala Bidang (Kabid) SD Dindikbud Kabupaten Serang Amar Maruf mengaku, sangat mengapresiasi perusahaan yang sudah terlibat dalam TSP. Menurutnya , walaupun pengelolaan TSP belum maksimal namun keberadaan CSR perusahaan yang tergabung dalam TSP sudah banyak dirasakan manfaatnya.
“Dan sudah berkontribusi bagi pembangunan daerah salah satunya pada bidang pendidikan. Tidak jarang perusahaan seperti PT Indah Kiat, memberikan bantuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah-sekolah di Kabupaten Serang seperti mebeller, buku dan sarana pendiidkan lainnya. Terakhir bantuan mabeler yang diterima SDN Sadah juga berasal dari PT Indah Kiat,” paparnya.
Ia berharap Pattiro Banten bisa menjadi jembatan bagi perusahaan, pemerintah dan masyarakat untuk mampu bersinergi memajukan pendidikan di Kabupaten Serang. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post