SATELITNEWS.ID, SERANG—Para peziarah atau wisatawan religi di Kawasan Banten Lama mendapatkan suguhan langka. Selama beberapa hari ke depan, sejumlah koleksi artefak Nabi Muhammad Rasulullah SAW dipamerkan di dalam Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama (KBL).
Diantara koleksi yang disuguhkan ada tongkat, surban, dan serpihan tanah makam Nabi Muhammad. Koleksi artefak peninggalangan masa Nabi itu milik Galeri Warisan MAR yang dikelola oleh Prof Abdul Manan Embong asal Malaysia.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin turut hadir membuka pameran itu secara resmi Minggu (16/2). Usai prosesi pembukaan, Ma’ruf berkeliling melihat koleksi serta mendapatkan penjelasan dari Prof Abdul Manan Embong.
“Semoga pameran ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk dapat lebih meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW,” kata Wapres.
Ma’ruf menjelaskan, artefak yang dipamerkan merupakan bukti otentik peninggalan Nabi Muhammad dan sahabatnya. Selain itu juga sudah terbukti kebenarannya serta mendapatkan sertifikasi dari Saudi Commission for Tourism & National Heritage.
Secara umum Ma’ruf mengatakan Banten harus bisa menjadi pusat wisata religi nasional. Dengan momentum terus tumbuhnya tren halal sebagai gaya hidup di lingkungan masyarakat. Dia mencontohkan melalui kuliner halal dapat lebih mengenalkan masyarakat pada ekonomi Syariah.
“Sehingga bisa berdampak pada pembangunan ekonomi bangsa,” katanya.
Sebagai informasi, artefak yang merupakan benda-benda kepemilikan Nabi Muhammad saw dan para sahabat dibawa dari Makkah dan Madinah, Turki, Syria, India, serta Yordania. Artefak yang dipamerkan terdiri dari 41 macam peninggalan.
Pameran di Museum Kepurbakalaan Banten Lama itu berlangsung pada 16 – 18 Februari 2020. Pameran serupa akan dilakukan di 18 kota di Nusantara dan dimulai dari Banten.
Gubernur Banten Wahidin Halim yang mendampingi Wapres mengatakan pada awal menjabat sebagai gubernur, kondisi Kawasan Kesultanan Banten kumuh dan kotor. Kendati demikian, WH berkeinginan Banten dapat menjadi ikon budaya Islam.
“Kita kembalikan era kejayaan sebagai pusat budaya, pusat kajian seperti di masa lalu,” kata WH.
Ia menjelaskan revitalisasi Kawasan Kesultanan Banten yang menghabiskan anggaran hingga Rp200 miliar merupakan upaya yang dilakukan dan kini telah mendongkrak angka pengunjung hingga mencapai 9 juta orang dalam satu tahun.
“Orang yang ziarah Wali Songo, belum tuntas kalau belum datang ke sini (red : Kawasan Kesultanan Banten),” tuturnya.
Pemprov Banten juga berencana membangun Islamic Center di Tanara Kabupaten Serang hingga perbaikan akses jalan dari Tanara menuju Kawasan Kesultanan Banten dan kawasan peziarahan Syekh Mansyur Cikaduen dan Syekh Asnawi Caringin Kabupaten Pandeglang. WH menyebutkan bahwa pihaknya juga berencana membangun hall besar yang berkapasitas lima ribu orang untuk dijadikan pusat kajian kitab-kitab Syekh Nawawi.
“Kita juga ada tanah. Nanti kita bangun. Para ustaz di Banten harus hafal dan paham kitab-kitab Syekh Nawawi. Nanti kita adakan kajian di sini. Semua aktivitas keagamaan Islam kita arahkan ke sini (red: Kawasan Kesultanan Banten),” ujarnya.
“Kantor organisasi-organisasi keagamaan akan kita tempatkan di sini,” lanjutnya.
Ia mengatakan, Pemprov Banten telah meminta izin kepada Kepurbakalaan untuk melakukan revitalisasi, termasuk untuk pembangunan ekonomi masyarakat dengan membangun home stay dan pusat oleh-oleh khas Banten. (jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post