SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Lifter masa depan Indonesia Rizki Juniansyah membuat kejutan di Kejuaraan Angkat Besi Junior Asia 2020. Remaja 17 tahun asal Kota Serang itu meraih tiga medali emas serta memecahkan dua rekor dunia remaja pada hari terakhir kejuaraan di Uzbekistan Sports Complex, Uzbekistan, Minggu (16/2).
Bertanding di kelompok remaja kelas 73 kg, Rizky tampil cukup mengejutkan dalam tiga angkatan Snatch. Memulai dengan barbel seberat 127kg pada angkatan pertama, lalu menambahnya menjadi 132kg pada angkatan kedua dan menutupnya dengan 139kg pada angkatan ketiga. Angkatan terakhir ini tidak hanya membuat Rizky meraih medali emas, tetapi juga langsung memecahkan rekor dunia yang tadinya 137kg.
Remaja berusia 17 tahun itu kembali meraih meraih medali emas kedua untuk angkatan Clean and Jerk 168kg. Angkatan 168 Kg milik Rizky sekaligus memecahkan rekor Asia remaja yang sebelumnya 166 Kg.
Rizky Juniansyah berhasil meraih medali emas ketiga yang berasal dari total angkatan 307 kg. Torehan tersebut juga membuatnya memecahkan rekor dunia remaja, yang tadinya 306 kg.
Pelatih Angkat Besi Banten Muhammad Yasin mengaku terkejut dengan angkatan yang dipecahkan oleh Rizky. Dia tidak menyangka jika Rizky mampu mencapai total angkatan 307 kg yang saat ini menjadi rekor dunia di kategori remaja.
“Ini spektakuler menurut saya sebagai pelatih sekaligus orang tua Rizky. Saya tidak menyangka jika dia bisa mencapai angkatan itu. Selama latihan, Rizky belum pernah mencapai total angkatan 307 kg, paling hanya mendekati saja,” ungkap ayah kandung Rizky Juniansyah tersebut, kemarin.
Yasin menambahkan total angkatan Rizky sudah melebihi target yang dibebankan kepadanya pada PON XX Papua nanti. Rizki hanya ditargetkan mencapai total angkatan 296 kg pada PON mendatang.
“Sebenarnya di PON saja, saya menarget Rizky itu untuk dapat mengangkat total 296 kg. Tapi ternyata malah di luar dugaan di kejuaraan dunia ini, total angkatan dia mencapai 307 kg,” tuturnya.
Berbicara tentang peluang Rizky di PON XX Papua nanti, M. Yasin mengaku raihan rekor tersebut menjadi modal yang baik bagi Rizki untuk meraih medali. “Peluang di PON tentu terbuka untuk meraih medali, entah itu emas, perak, atau perunggu. Persaingan di kelas 73 Kg cukup berat karena ada Triyatno di sana. Jadi penuh tantangan tentunya di kelas ini, tapi raihan medali saya optimitis dapat,” tuturnya.
Ketua KONI Banten Rumiah Kartoredjo, yang mengaku peluang meraih medali dari nomor angka besi semakin terbuka. “Tentu peluang meraih medali sangat terbuka, karena Rizky memang dipersiapkan untuk PON. Apalagi, angkat besi memang salah satu cabor unggulan kami untuk meraih medali,” katanya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Banten Deden Apriandhi mengapresiasi prestasi yang diraih oleh Rizky. Terlebih Rizky memang atlet yang juga mendapat pembinaan di Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Dispora Banten.
“Rizky memang salah satu atlet yang menjadi langganan prestasi. Maka pada raihan rekor kali ini, saya pribadi dan sebagai bagian dari Pemprov Banten sangat mengapresiasi prestasi yang diraih Rizky. Mudah-mudahan ini menjadi cambuk baginya untuk terus meningkatkan presasi,” tuturnya.
Bukan hanya Rizky yang mampu memecahkan rekor, Rahmat Erwin Andullah juga mencatatkan namanya pada rekor Asia junior. Turun di kelompok junior kelas 73 kg, putra mantan atlet nasional Erwin Abdullah ini merebut medali emas angkatan Snatch 144 kg, kemudian emas kedua dari angkatan Clean and Jerk 185 kg, sekaligus memecahkan rekor Asia Junior yang tadinya 179 kg. Pada total angkatan 329 kg, pemuda berusia 20 tahun meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor Asia junior yang tadinya 326 kg.
“Puji Tuhan. The Next Generation benar-benar unjuk gigi di Kejuaraan Angkat Besi Asia Junior di Uzbekistan. Kini, kita sudah memiliki calon pengganti Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan yang bisa diandalkan untuk tampil di SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade,” kata pelatih kepala Tim Angkat Besi Olimpiade, Dirdja Wihardja.
“Muhammad Faathir calon pengganti Eko, Muhammad Yasin calon pengganti Deni, lalu Rahmat dan Rizky Juniansyah calon pengganti Triyatno,” tambahnya.
Dengan tambahan enam medali emas, Tim Angkat Besi Indonesia mendulang 16 medali emas, enam perak, dan satu perunggu. Ke-16 emas itu disumbangkan Windy Cantika Aisah (3), M Faathir (6-remaja/junior), M Yasin (1), Erwin Rahmat Abdullah (3) dan Rizki Juliansyah (3).
Sementara itu, enam medali perak disumbangkan Juliana (3), Muhammad Yasin (2), dan Tsabitha Alfiah Ramadani. Adapun Putri Aulia Andriani satu-satunya yang meraih perunggu. (jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post