SATELITNEWS.ID, SETU—Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) kembali melakukan pembersihan di lokasi penemuan objek terpapar radioaktif, Senin (17/2). Tim dari Batan membawa 100 tong untuk mengeruk tanah yang dinilai telah terkena radiasi di perumahan Batan Indah, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.
Terlihat di lokasi, dengan menggerakan alat berat untuk melakukan pengerukan, tim Batan bekerja sangat hati-hati. Dimana sebelum dikeruk tanah tersebut, beberapa petugas terlebih dahulu melakukan deteksi titik atau tanah mana saja yang telah terkontaminasi.
Hari ketiga proses pembersihan itu pun menjadi tontonan warga sekitar. Mereka melihat dari batas garis batas sekitar 100 meter dari lokasi. Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Batan, Heru Umbara mengatakan, pihaknya melanjutkan pembersihan yang tertunda. Pembersihan menjadi hal yang sangat penting karena pihaknya ingin segera menghilangkan sumber paparan yang ada di lokasi agar aman untuk masyarakat.
“Saat ini kita bersihkan tanah ataupun tanaman yang ada di tempat itu. Sekarang kita bawa 100 drum kosong. Semoga tidak hujan, karena faktor alam sangat mempengaruhi dan jika dilakukan saat hujan dapat membahayakan pekerja,” jelasnya di lokasi, Senin (17/2) pagi.
Menurut Heru, pihaknya sudah mengetahui sumber paparan radioaktif dan saat ini masih ada yang tertinggal. Heru memastikan jika sumber titik radioaktif Cesium 137 yang terletak di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangsel bukan berasal fasilitas reaktor nuklir di kawasan Serpong.
“Dugaan awal masih diselidiki dan yang jelas ini bukan berasal dari fasilitas nuklir yang ada Serpong. Diyakinkan bukan berasal dari pengoperasian terutama reaktor. Sudah berkali-kali saya sampaikan bahwa bukan dari reaktor dan saat ini kita sedang lakukan penyelidikan. Saat ini kita, Batan terutama konsentrasi untuk pembersihan, meskipun proses lain seperti penyelidikan pun kita lakukan untuk mencari tau asal muasal sumber ini,” ujarnya.
Untuk mengetahui asal sumber radioaktif ini Batan akan berkoordinasi dengan Gegana, Polri dan Badan Intelejen Nasional (BIN).
“Kita koordinasi BIN dan Gegana, bagaimana asal musal sumber ini. Kita belum tahu dan ini bagian dari penyelidikan dan ini berjalan paralel dengan teman-teman di Kepolisian,” tuturnya.
Heru menambahkan tim membawa 115 drum berisikan tanah yang terkontaminasi radioaktif jenis Cesium 137 ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) Batan.
“Hari ini update terakhir. Kami sudah mengumpulkan, dari tadi pagi sampai siang jam 12 siang, ada 28 drum. Sebelumnya, 87 sudah dikumpulkan diawal dan ditambah 28 drum itu jumlah total tanah yang sudah kita bawa ke Batan,” ucapnya.
Heru juga mengatakan, dari 5 hari tim Bapeten dan Batan melakukan pembersihan, paparan radiasi sudah mulai menurun. “Sekarang sudah aman. Orang yang bekerja di situ itu maksimal 80 mikrosivert. Setiap kali pekerja disitu, 1 jam dapetnya itu 10-20 mikrosivert jadi aman. Dan 5 hari sudah mulai turun (paparan radiasi-red),” katanya.
Selain pekerjaan pembersihan, pada hari yang sama juga akan dilakukan pemeriksaan Whole Body Counting (WBC) kepada 9 orang warga di sekitar wilayah terpapar radiasi. “Pagi ini akan dilakukan pemeriksaan WBC kepada warga yang disampling oleh Bapeten,” tambah Heru.
Pelaksanaan pemeriksaan WBC ini tutur Heru, akan dilakukan di klinik Batan yang berlokasi di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PKMR), Kawasan Nuklir, Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Kesembilan orang ini akan diberangkatkan dari Perumahan Batan Indah pukul 09.00 wib.
Hasil dari pemeriksaan WBC ini diharapkan keluar setelah 2 atau 3 hari kedepan. Berdasarkan hasil itulah, menurut Heru, akan diketahui apakah warga tersebut terkena dampak radiasi atau tidak.
“Berdasarkan pemeriksaan WBC ini dapat ditentukan langkah selanjutnya sesuai dengan ketentuan,” tegas Heru.
Agar pelaksanaan pembersihan dan pemeriksaan WBC berjalan dengan lancar, Heru berharap masyarakat tidak perlu khawatir karena kejadian ini telah ditangani oleh pihak yang berkompeten. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti biasa.
Sementara itu warga Perumahan Batan Indah, Bani Ramadhan, berharap dengan seluruh proses yang deikerjakan oleh Batan dan timnya bisa memberikan hasil yang baik, dan tidak ada dampak apa pun terhadap warga dan lingkungan sekitar Batan Indah.
“Kami percayakan sepenuhnya kepada Batan dan Bapeten sebagai lembaga yang memang ahli di bidang ini. Dan tentunya harapan kami ini, tidak ada dampak panjang kedepannya, dampak terhadap warga juga dampak terhadap lingkungan di sini. Jadi kami sangat berharap agar semuanya benar-benar bersih dari paparan radioaktif,” pungkasnya. (dra/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post